Pages

Showing posts with label islam. Show all posts
Showing posts with label islam. Show all posts

Thursday, October 24, 2013

Keserasian Penggunaan Kata dalam Al-Quran

Tidak ada suatu bacaan (kitab suci) yang dibaca oleh ratusan juta orang, yang faham maksudnya maupun tidak, serta bacaan yang dihafal oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak, huruf demi huruf, dari awal sampai akhir kecuali al-Qur’an.





 
Tidak ada suatu bacaan yang dibahas dengan menggunakan pelbagai disiplin ilmu, serta bacaan yang terpadu dalam keindahan bahasa, ketelitian dan keseimbangannya, terpadu kedalaman makna, kekayaan dan kebenarannya, serta kemudahan dalam memahaminya serta kehebatan kesan dan pesan yang ditimbulkannya kecuali al-Qur’an.
 
Juga tidak ada suatu bacaan yang dihitung, bukan hanya ayat-ayatnya akan tetapi huruf-hurufnya juga. Tidak ada suatu bacaan sebanyak kosakata al-Qur’an yang berjumlah 77.439 kata, dengan jumlah huruf 323.015, huruf yang seimbang dengan kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya kecuali al-Qur’an. ” (M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, 2000, 3-5)
 
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terbukti tidak akan pernah lekang dimakan oleh zaman. Setelah diturunkan 1400-an tahun yang lalu, tidak satupun redaksinya berubah, semuanya sama persis seperti aslinya. Bahkan al-Qur’an yang beredar sekarang isinya pun sama seperti pembukuan al-Qur’an pada zaman khalifah Utsman bin Affan. Al-Qur’an adalah kitab yang penuh dengan keajaiban, termasuk informasi-informasi yang menakjubkan tentang ilmu pengetahuan.
 
Di antara banyak kemukjizatan al-Qur’an yang dapat menjadi bukti kebenarannya adalah aspek keindahan dan ketelitian redaksi-redaksinya. Di samping itu juga, keserasian jumlah kata-katanya yang dapat dijadikan sebagai keotentikan al-Qur’an. Jadi, segala usaha yang dilakukan oleh siapa saja yang hendak memalsukan al-Qur’an sangat mudah diketahui, ketika kata-katanya tidak menunjukkan keserasian sama sekali.

Oleh karena itu, keserasian kata yang digunakan oleh al-Qur’an, memberikan suatu pelajaran yang sangat berharga bagi manusia bahwa hidup ini memerlukan keseimbangan.
 
Keserasian kata al-Qur’an dapat dilihat pada keseimbangan antara jumlah bilangan kata, jumlah kata yang menunjukkan akibat, menunjukkan sinonim dan antonimnya. Masing-masing kata mempunyai pasangannya tersendiri. Penentuan dan peletakan kata ditempatkan pada tempatnya yang tepat. Tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
 


Fakta  Menakjubkan
Berikut ini penulis akan menjelaskan, bagaimana keserasian kata dan fakta yang menakjubkan dari al-Qur’an:
  • 1. Kata Malaikat terulang sama seperti kata Syaitan sebanyak 88 kali. begitu juga dengan kata yang menunjuk utusan Allah SWT, baik itu Rasul, atau Nabi, atau Basyir (pembawa berita gembira), maupun Nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini sama dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yaitu sebanyak 518 kali.
  • 2. Kata al-hayah (kehidupan) terulang sama seperti kata antonimnya yaitu al-mawt (kematian), sebanyak 145 kali.
  • 3. Kata akhirat terulang sama seperti kata dunia sebanyak 115 kali.
  • 4. Kekufuran terulang sama seperti keimanan, sebanyak 25 kali.
  • 5. Al-Qur’an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”. Penjelasan ini diulangi juga sebanyak tujuh kali, yaitu di dalam surat al-Baqarah: 29, al-Isra’: 44, al-Mu’minun: 86, Fushshilat: 12, al-Thalaq: 12, al-Mulk: 3, dan Nuh: 15.
  • 6. Kata dingin (al-bard) dan panas (al-harr) masing-masing terulang sebanyak 4 kali.
  • 7. Kata infaq terulang sebanyak kata yang menunjuk dampaknya yaitu ridha (kepuasan), masing-masing 73 kali. Pun sebaliknya, kata bukhl (kikir) sama dengan akibatnya yaitu hasarah (penyesalan), masing-masing 12 kali.
  • 8. Kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun. Sementara kata hari yang berbentuk plural (ayyaam) atau dua (yaumaini), jumlah keseluruhannya hanya 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Begitu juga dengan kata yang berarti bulan (syahr) hanya terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun (untuk maklumat lebih detailnya, (silakan lihat Abdurrazaq Naufal, al-I‘jaz al-‘Adadi li Al-Qur’an al-Karim, 1987, ed.V).
  • 9. Seringkali di dalam al-Qur’an ditemukan kata syams (matahari) yang selalu digandengkan dengan kata dhiya’ (sinar atau cahaya), dan qamar (bulan) digandengkan dengan kata nur (cahaya), lihat QS Yunus [10]: 5. Arti keduanya walaupun mempunyai kesamaan, akan tetapi pada hakikatnya keduanya berbeda. Kata dhiya’ yang digandengkan dengan matahari, sebab matahari mempunyai atau cahayanya berasal dari dirinya sendiri. Sementara nur yang digandengkan dengan qamar (bulan), dikarenakan cahaya bulan merupakan pantulan dari cahaya matahari, (lihat Tafsir al-Baydhawi (w.951 H), 1998, v.1, 185). Fenomena saintifik seperti ini telah dibuktikan oleh al-Qur’an selama ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum manusia mengenal teknologi yang canggih seperti sekarang sekalipun.
  • 10. Seringkali ditemukan di dalam al-Qur’an kata zulumat (kegelapan) menggunakan bentuk jamak (plural), sedangkan antonim dari kegelapan yaitu nur (cahaya/kebenaran) menggunakan bentuk tunggal (diantara ayat yang menyatakan demikian, lihat QS al-Ahzab: 43; al-Hadid, 9). Kata zulumat (kegelapan) digunakan dalam bentuk jamak (plural), sebab sumber kegelapan itu bermacam-macam, boleh jadi berasal dari kebodohan, kesesatan, kekufuran, kebatilan, hawa nafsu, kesalahan, dosa dan lain sebagainya. Sedangkan nur menggunakan bentuk tunggal, dikarenakan sumber cahaya/ kebenaran, hanya berasal dari sumber yang satu, yaitu Allah SWT (lihat tafsir Ibn Kathir (w.774 H), 1999, v.6, 426; v.8, 10-11) 
  • 11. Seringkali ditemukan di dalam al-Qur’an, ketika Allah SWT menggunakan kata ja’ala (menjadikan), pasti di dalamnya terkandung banyak sekali manfaat bagi manusia dan seluruh makhluk-Nya yang ada di muka bumi ini. Seperti firman Allah SWT, ”Allah menjadikan bumi sebagai hamparan (mihada)” (QS al-Naba’ [78]: 6).
Manfaat dari bumi yang dihamparkan diantaranya adalah Allah menjadikan bumi sebagai tempat yang siap untuk dipakai, untuk dihuni, dihamparkan seluas-luasnya dan teratur. Dan pula, bumi dijadikan tempat untuk istirahat dan tempat tidur. “Gunung-gunung sebagai pasak (awtada)” (QS al-Naba’: 7). Manfaat dari gunung dijadikan sebagai pasak di antaranya adalah untuk menahan bumi supaya menjadi kokoh. Gunung juga mempunyai fungsi penting dalam menjaga kestabilan kerak bumi, dan dapat mencegah goyahnya tanah. “Allah menjadikan tidurmu untuk istirahat” (QS al-Naba’: 9). Manfaat dari tidur di antaranya adalah dapat mengembalikan kondisi fisik dan metabolisme yang terjadi selama beraktifitas.
Pada saat tidur, sel otak akan mengalami proses penguatan dan ingatannya akan menjadi bertambah kuat. Fisik akan menjadi fresh dan penat akan hilang. “Dan siang dijadikan untuk mencari penghidupan” (QS al-Naba’: 11). Maksudnya pada siang hari manusia dapat mencari rejeki atau nafkah baik berupa makanan, minuman maupun uang dll.

  • 12. Begitu juga di tempat yang lain dalam surat al-Rum [30]: 21, Allah SWT berfirman, “Dijadikan-Nya diantaramu (suami dan istri) rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah).” Ayat ini mengindikasikan bahwa manfaat dari sebuah pernikahan adalah dapat menumbuhkan kedekatan hati, cinta dan kasih sayang antara suami dan istri. Dapat merasakan kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman. Pernikahan juga dapat memperbanyak jumlah kaum Muslimin berupa keturunan (Imam al-Qurthubi (w.671 H), Al-Jami‘ li Ahkam al-Qur’an, 1964, v.16, 300). Di antara manfaat dari sebuah pernikahan juga adalah dapat menjaga nasab, menundukkkan pandangan keduanya, menjaga kemaluan, dan lain sebagainya.
 


Demikianlah segelintir contoh yang telah dinyatakan oleh Al-Qur’an. Setelah mengetahui  keserasian, keseimbangan dan penggunaan kata serta fakta-fakta yang terdapat di dalamnya, tentu semuanya bukan merupakan sesuatu yang kebetulan.
 
Penggunaan kata di dalam al-Qur’an mempunyai intelegensia di luar nalar dan jangkauan manusia. Mustahil bagi Nabi Muhammad SAW mengetahui informasi-informasi tersebut dengan sendirinya, tanpa ada petunjuk dari Allah SWT.
 
Maka tidaklah heran kalau Al-Qur’an menantang siapa saja yang meragukan kebenarannya. Apalagi hanya sekadar merespon statemen-statemen murahan yang menyatakan Al-Qur’an adalah karangan manusia, hasil dari produk budaya dan menyatakan bahwa ia sama seperti teks-teks biasa lainnya.
 
Melalui penjelasan di atas tadi, setidaknya al-Qur’an telah mengajarkan kita bahwa kata, konsep dan istilah harus digunakan dan ditempatkan pada tempatnya yang tepat. Jika tidak, kesalahan dalam penempatan kata, konsep maupun istilah, akan berakibat fatal. Karena, dari sanalah kerancuan dan kekeliruan akan muncul, sehingga jauh dari tujuan yang sebenar. Wallahu a’lam bish-shawab.

Tuesday, October 15, 2013

Sejarah haji

Dari segi sejarah, ibadah haji ialah syariat yang dibawa oleh junjungan Nabi kita Muhammad S.A.W. sebagai membaharui dan menyambung ajaran Nabi Allah Ibrahim A.S. Ibadat haji mula diwajibkan ke atas umat Islam pada tahun ke-6 Hijrah, mengikut haul yang mashur iaitu dengan turunnya ayat 97 surah Al-Imran yang bermaksud :
" Dan Allah Taala mewajibkan manusia mengerjakan ibadat haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu dan berkuasa sampai kepada-Nya dan sesiapa yang kufur dan ingkar kewajipan haji itu, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak berhajatkan sesuatu pun daripada sekelian makhluk".
Pada tahun tersebut Rasulullah S.A.W. bersama-sama lebih kurang 1500 orang telah berangkat ke Makkah untuk menunaikan fardhu haji tetapi tidak dapat mengerjakannya kerana telah dihalang oleh kaum Quraisy sehinggalah mewujudkan satu perjanjian yang dinamakan perjanjian Hudaibiah.

Perjanjian itu membuka jalan bagi perkembangan Islam di mana pada tahun berikutnya ( Tahun ke-7 Hijrah ), Rasulullah telah mengerjakan Umrah bersama-sama 2000 orang umat Islam. Pada tahun ke-9 Hijrah barulah ibadat Haji dapat dikerjakan di mana Rasulullah S.A.W. mengarahkan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq mengetuai 300 orang umat Islam mengerjakan haji.
RASULLULLAH S.A.W MENUNAIKAN HAJI
Nabi kita Muhammad S.A.W telah menunaikan fardhu haji sekali sahaja semasa hayatnya. Haji itu dinamakan "Hijjatul Wada'/ Hijjatul Balagh/ Hijjatul Islam atau Hijjatuttamam Wal Kamal kerana selepas haji itu tidak berapa lama kemudian baginda pun wafat. Baginda telah berangkat ke Madinatul Munawwarah pada hari Sabtu, 25 Zulkaedah tahun 10 Hijrah bersama isteri dan sahabat-sahabatnya seramai lebih 90,000 orang Islam.
Baginda telah menyempurnakan amalan-amalan sunat Ihram, memakai ihram dan berniat ihram di Zulhulaifah, sekarang dikenali dengan nama Bir Ali, 10 km daripada Madinah dan baginda sampai di Makkah pada 04 Zulhijjah setelah mengambil masa 9 hari dalam perjalanan. Baginda berangkat ke Mina pada 08 Zulhijjah dan bermalam di situ.
Kemudian ke Arafah untuk berwukuf pada 09 Zulhijjah yang jatuhnya pada hari Jumaat. Rasulullah S.A.W telah menyempurnakan semua rukun dan wajib haji hingga 13 Zulhijjah. Dan pada 14 Zulhijjah, Rasulullah S.A.W telah berangkat meninggalkan Makkah Al-Mukarramah menuju balik ke Madinah Al-Munawwarah.
PERISTIWA SEMASA HIJJATUL WADA'
Di masa wukuf terdapat beberapa peristiwa penting yang boleh dijadikan pegangan dan panduan umat Islam telah berlaku, di antara ialah seperti berikut :
  1. Rasulullah S.A.W minum susu di atas unta supaya dilihat oleh orang ramai bahawa hari itu tiada puasa atau tidak sunat berpuasa pada hari wukuf.
  2. Seorang Sahabat jatuh dari binatang tunganggannya lalu mati, Rasulullah S.A.W. menyuruh supaya mayat itu dikafankan dengan 2 kain ihram dan tidak membenarkan kepalanya ditutup atau diwangikan jasad dan kafannya. Sabda Baginda pada ketika itu bahawa " Sahabat itu akan dibangkitkan pada hari kiamat di dalam keadaan berihram dan bertalbiah".
  3. Rasulullah S.A.W. menjawab soalan seorang ahli Najdi yang bertanyakan " Apakah itu Haji ?". Sabdanya yang bermaksud " Haji itu berhenti di Arafah". Siapa tiba di Arafah sebelum naik fajar 10 Zulhijjah maka ia telah melaksanakan haji.
  4. Turunnya ayat suci Al-Quranul Karim surah Al-Maidah yang bermaksud :
" Pada hari ini aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu dan aku telah cukupkan nikmatku ke atas kamu dan aku telah redha Islam itu menjadi agama untuk kami"
Daripada sejarah dan peristiwa ringkas itu cubalah kita teliti betapa Rasulullah S.A.W telah menyempurnakan haji dengan pengorbanan Baginda bersama sahabat-sahabat yang berjalan dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah Al-Mukarramah selama 9 hari berbanding pada hari ini kita menaiki kapal terbang yang boleh sampai ke Tanah Suci kurang daripada 9 jam. Ini perkara yang perlu direnungkan apabila kita menghadapi sebarang kesusahan di tanah Suci kelak.

Saturday, September 14, 2013

Download Tafsir Ibnu Katsir Lengkap 30 Juz Terjemahan Indonesia


Tafsir Ibnu Katsir lengkap 30 juz beserta terjemahan dalam bahasa indonesia saat ini bisa anda download full gratis melalui yusuf blog ini, tafsir Al-Quran 30 juz karya Ibnu Katsir ini bisa anda download lengkap dalam satu paket download tanpa terpisah, melalui mediafire dengan ukuran file 115 MB.

Ibnu katsir adalah seorang ulamak dan pemikir islami yang sangat terkenal dengan karya-karya tulisnya yang sangat banyak, salah satu yang sangat terkenal dari karya beliau adalah Tafsir Ibnu Katsir yang sudah sangat populer di kalangan umat islam. Sebuah kitab yang berisi tentang tafsir dari kitab suci Al-Quran.

Ismail bin katsir adalah nama asli dari Ibnu katsir, beliau lahir di Busra Suriah pada tahun 1301 dan meninggal di damaskus Suriah pada tahun 1372 dalam usia 71 tahun.

Diantara guru-guru Ibnu Katsir adalah Burhanuddin al-Fazari,beliau juga berguru kepada Ibnu Taymiyyah di Damaskus, Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemuka di Suriah, Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadi mertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama Hejaz serta memperoleh ijazah dari Al-Wani.


Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.Ibnu katsir meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah.

Bagi shabat Yusuf Blog yang hendak memperdalam ilmunya dalam memahami isi dari kitab suci Al-Quran, maka kitab tafsir ibnu katsir lengkap 30 juz dan terjemahan dalam bahasa indonesia ini layak untuk anda download dan miliki secara gratis.


Tafsir Ibnu Katsir Juz 1

Tafsir Ibnu Katsir Juz 2

Tafsir Ibnu Katsir Juz 3

Tafsir Ibnu Katsir Juz 4

Tafsir Ibnu Katsir Juz 5

Tafsir Ibnu Katsir Juz 6

Tafsir Ibnu Katsir Juz 7

Tafsir Ibnu Katsir Juz 8

Tafsir Ibnu Katsir Juz 9

Tafsir Ibnu Katsir Juz 10

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah (Juz 11)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yunus (Juz 11)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Huud (Juz 12)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf (Juz 12)

Tafsir Ibnu Katsir Juz 13

Tafsir Ibnu Katsir Juz 14

Tafsir Ibnu Katsir Juz 15

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Thoha (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Anbiyaa (Juz 17)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hajj (Juz 17)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’minuun (Juz 18)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ahqaaf (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Muhammad (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fath (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hujurat (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Qaaf (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Adz Dzariyat (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thuur (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Najm (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Qomar (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ar Rahman (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Waqi’ah (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hadid (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mujadilah (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hasyr (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al
 

Mumtahanah (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ash Shaf (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jumuah (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Munaafiqun (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoghabun (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thalaq (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tahrim (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mulk (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qolam (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Haqqoh (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ma’arij (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Nuh (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jin (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muzammil (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mudatstsir (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qiyamah (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Insaan (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mursalaat (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Naba (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nazi’at (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Abasa (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Takwir (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muthoffifin (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Buruuj (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoriq (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ghasyiyah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fajr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Asy Syams (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Alamnasyrah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tin (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Alaq (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qodr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Bayyinah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Zalzalah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Adiyat (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qaari’ah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Ashr (Juz 30)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Humazah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fill (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Quraisy (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Maa’uun (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kautsar (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kafiruun (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nashr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ikhlash (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’awwidzatain (Juz 30)


Untuk tafsir ibnu katsir yang berbentuk file pdf berikut link download yang baru saya dapat dari juz 1 sampai juz 15:


Judul: Download Tafsir Ibnu Katsir Lengkap 30 Juz Terjemahan Indonesia; author Yusuf Batam; Rating Blog: 5 dari 5

Amung

Label