Pages

Showing posts with label Swinger. Show all posts
Showing posts with label Swinger. Show all posts

Saturday, December 14, 2013

Swinger Club: Sensasi Merasakan Istri Orang Lain



Menyelidiki Indonesia Swinger Club: Sensasi Merasakan Istri Orang Lain - “Kami pasangan minat swinger ato threesome, asal bersih dan enjoy s3x for fun. Kami dari Cirebon, tidak komersil, kami M 36 tahun F 35 tahun mencari yang seumuran atau kurang dan bagi yang serius hub. 085318384xxx”
“Kami pasutri keluarga sederhana M44 F40, istri ibu rumah tangga biasa. Sudah 4 kali melakukan 3some dan swinger dengan partner yang sama, pengen juga sih merasakan dengan partner yang lain tapi istri saya kelihatannya udah gak mau lagi, tapi dulu juga begitu ketika dibujuk mau juga malah menikmati betul. Memet 081285827xxx”

Di atas tadi adalah salah satu contoh dari banyaknya iklan yang beredar di dunia maya tentang ajakan swinger atau threesome. Mungkin kalau threesome sudah tidak terlalu asing ditelinga, tapi kalau swinger itu yang mungkin terdengar aneh.

Swinger Club, Melakukan Seks Bersamaan dan Kemudian Saling Bertukar Pasangan

Kamu sudah menikah. Pada suatu kesempatan yang sudah ditentukan kamu saling bertukar pasangan dengan temanmu. Kamu berpasangan dengan istri temanmu, temanmu berpasangan dengan istrimu. Lalu kamu masuk ke kamar (misalnya kamar hotel) untuk bersetubuh dengan istri temanmu, temanmu juga melakukan hal yang sama. Klub swinger ini biasanya dihuni oleh pasangan suami istri atau pasangan kekasih yang ingin merasakan sensasi seks yang berbeda..

Dulu awalnya club swinger ini biasanya dihuni oleh pasangan dengan usia rata-rata kepala 3 dan 4, namun saat ini bisa buat anda shock, karena pesertanya lebih banyak di usia kepala 2. Pergeseran di kepala 2 ini dikarenakan mereka dianggap lebih kuat, lebih “liar” dan lebih menggoda serta lebih open minded. Satu hal yang harus digaris bawahi, pelaku swinger ini bukanlah para PSK ataupun gigolo, karena mereka sangat hati-hati dalam “bermain”.

Satu hal yang perlu dicatat para pelaku di swinger club ini bukanlah para PSK dan gigolo, karena mereka sangat hati-hati dalam “bermain”. Bahkan mungkin anda nggak akan tahu dan nyadar, waktu siang mereka bekerja normal di kantoran, namun malamnya mereka ke swinger club untuk melakukan sex dan bertukar pasangan.... wow! Sebagian besar para pelaku Swinger adalah orang dengan strata ekonomi mapan, para eksmud dan istrinta. Tujuan yang hendak diraih jelas adalah sebuah petualangan seks yang penuh fantasi dan sensasi. Itu alasan mereka yang konon sempat merasakan nikmatnya pesta ini.


Sekte Satria Piningit Waten Buwono di awal tahun 2009 mengajarkan penganutnya untuk melakukan swinger


Ok, ini ada satu contoh nyata tentang sebuah kegiatan swinger. Karena kebetulan pelakunya adalah orang terkenal makanya fotonya nmudah dicari. Seorang politisi di Cina adalah seorang anggota klub swinger dan dia keangkap basah saat sedang bertukar pasangan dan gang bang karena foto-fotonya tersebar di internet. Seperti inilah kira2 gambarannya:

Club Swinger di China (REAL)





Tidak akan ada yang menyangka, karena mereka bukan PSK, bukan gigolo, Mereka tampak normal di siang hari, bekerja kantoran, bahkan kebanyakan mereka mapan dalamm ekonomi.




Semakin bergairah melihat istri "digoyang" pria lain ; Sebuah perilaku seks yang sangat menyimpang

Indra, sebuat saja begitu, pria 39 tahun ini mengaku baru pertama kali melakukan swinger. Istrinya sendiri berusia 38 tahun, dan memiliki 3 orang anak. Diakui Indra, awal dirinya mengetahui swinger dari sekedar iseng browsing dunia maya dan mendengar dari mulut temannya. Menemukan sebuah forum bagi pecinta swinger, akhirnya dia mulai ikut-ikutan promosi. Keinginannya buat swinger pun bukan keinginan sepihak, tapi juga mendapat restu dari sang istri. Tak tanggung-tanggung dirinya mengizinkan bila nantinya dia melakukan aktivitas seks dengan istri partnernya ataupun bila sang istri dipake oleh suami sang partner.

Dia juga tidak menampik bahwa dirinya lebih suka bermain “keroyokan”. Tidak hanya itu, dia dan istrinya mau swinger atau threesome dengan orang lain hanya untuk mendapatkan SENSASI BERBEDA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEKS. Saya pun coba bertanya, apa dia mau threesome dengan saya? Terdengar santai, dia pun langsung mengiyakan. Bahkan dirinya akan semakin bergairah bila melihat istrinya “digoyang” pria lain. Masalah tempat tidak perlu dipertanyakan, bila cocok langsung tinggal booking sebuah kamar. Untuk pembicaraan selanjutnya, tidak perlu saya beberkan karena sudah mengarah ke pembicaraan yang lebih intim, maaf.

Suasana komunitas Swinger Indonesia (REAL)





Sekarang pelakunya anak Kuliahan

Jangan membayangkan para pelaku swinger yang memasuki usia kepala tiga. Kini mereka lebih muda, lebih liar dan lebih menggoda!
Pesan singkat masuk ke dalam ponsel seorang kawan saat kami sedang bersantai di lobby sebuah hotel bintang lima di daerah Jakarta Selatan. Isinya singkat, “Ada anak baru mau ikutan party. Besok di Anyer.” Teman saya tersenyum sambil menyerahkan handphonenya kepada saya. Saat membaca pesan itu Saya tidak begitu mengerti apa maksudnya.

Seminggu berselang, dalam account FB saya ada sebuah pesan dari kawan saya tersebut. Dia bercerita panjang lebar soal “party” yang dimaksud dalam SMS tempo hari yang ditunjukkannya pada saya. “Pesta terliar dalam yang pernah saya alami,” ujar teman saya mengawali obrolannya. Dalam sebuah cottage di Anyer, dia bersama pasangan melakukan swinger dengan pasangan lain yang usianya masih pantas disebut sebagai mahasiswa.

Pesta swinger itu rencananya dihadiri tiga pasangan yang masing-masing akan menukar pasangannya untuk kemudian berhubungan seks dengan pasangan lainnya. Uniknya, salah satu pasangan ini usianya masih cukup muda. “Mereka salah satu mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Surabaya. Kebetulan lagi liburan ke Jakarta dan sekalian aja kita party,” ujar teman saya terkekeh.

Jika teman saya dan pasangannya sudah berusia diatas kepala tiga, maka berbeda dengan pasangan lainnya dalam pesta swinger itu. “Mereka masih kuliah, dan mereka bilang punya beberapa teman yang juga senang swinger. Kapan-kapan mau diajak main ke Jakarta biar bisa ikutan,” ujar teman saya lagi. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarnya.

“Mungkin tiga sampai empat tahun yang lalu, swinger memang identik dengan pertukaran pasangan seksual antara pria dan wanita yang sudah menikah. Bahkan ada klub swinger di Jakarta yang mengharuskan anggotanya menikah sebelum mengajaknya berpesta. Tapi sekarang, banyak ABG juga kok yang swinger. Saya kenal baik dengan beberapa dari mereka. Dan ingat, mereka bukan PSK (pekerja seks komersial –Red) tapi memang suka dengan sensasi dalam swinger,” ujar si nara sumber dari seberang telepon.

Tuesday, November 5, 2013

Sex bersama ( pesta sex ) untuk sensasi.

Sejak sore tadi hujan menggericik tak deras. Luisa berbaring di ranjangnya berselimut tebal. Pintu kamarnya terkunci rapat. Luisa mendehem-dehem nikmat, matanya sayu tapi nafasnya memburu. Sesekali kain selimut tersingkap sehingga beberapa bagian tubuhnya yang tak berbusana nampak dari luar.

“Ahh… ehg… emhh..”
Gadis itu terduduk dan menyingkap selimut tebalnya. Keringat dingin

membasahi tubuhnya yang memang bugil sama sekali. Kepalanya mendongak-dongak menahan ilusinya ketika sebatang dildo bergoyang-goyang di liang vaginanya. Buah dadanya yang berukuran 36 lengkap dengan putingnya yang kenyal membengkak menggairahkan. Lendir kawinnya sudah menggenang di sprei kasur. Tepat diatas lendir itu pussy Luisa yang besar berbulu tipis merekah disodok batang dildo ukuran L.
“Uahh…”
Orgasme telah diraihnya. Luisa terlentang lemas. Batang dildo itu masih menancap di pussy-nya. Enggan rupanya Luisa mencabutnya. Matanya terpejam, nafasnya masih terengah-engah. Tiba-tiba dering telpon mengganggunya.
“Kring… kring…”
“Hallo…” Luisa menerima telpon sambil menjilati ujung dildo yang barusan bersarang di pussy nya.
“Luisa, hujan-hujan gini enaknya ngapain?” tanya suara di seberang.
“Enaknya dikelonin kamu,” jawab Luisa sekenanya.
“Hi… hi… kalau gitu, kamu saya undang deh. Sekarang ke Star Pub deh, kita tunggu. Jangan lupa be a sexy girl, okey?”
“Klik..”
Luisa segera meletakkan gagang telepon di induknya.
*****
Luisa masuk ke dalam café kecil itu. Pintu masuk café nampak tertulis “CLOSE”, tapi tidak bagi anggota pub. Suasana di café sepi, tapi sayup-sayup Luisa mendengar gemuruh tawa di lantai atas. Luisa segera menuju ruang atas. Begitu Luisa masuk beberapa anggota lain segera menyambutnya.
“Hai Luisa,” sapa Sidney yang hanya memakai CD transparan sedangkan susunya yang sekal bergelantungan dengan bebas.
“Hai, makin motok saja susumu,” balas Luisa sambil meremas susu kiri Sidney.
“Saya baru main sama Leo,” ujar Sidney menunjuk pria tegap telanjang yang duduk jongkok di sudut ruangan. Pistolnya mengayun-ayun tegang sejak tadi.
“Hai Luisa, kita sudah nunggu kamu dari tadi loh,” sapa Sari yang memakai CD merah dan BH hitam, kontras banget tapi seksi banget. Kemudian mereka saling berciuman beberapa menit. Sembari berciuman, tangan Luisa sudah nakal menyusup ke CD Sari.
“Kamu baru aja cukur ya ?” tanya Luisa ketika jemarinya merasakan bulu-bulu pussy Sari.
Sari tersenyum malu.
“Nggak pa-pa lagi, rasanya malah geli-geli nikmat. Hi.. hi..,” Sari tertawa cekikikan lalu berlalu.
Mata Luisa memedar berbinar-binar ke seluruh ruangan. Ada dua belas orang di ruangan itu. Kesemuanya saling bersaing memperlihatkan keseksian tubuhnya. Wita memakai bikini putih tipis sehingga puting susunya nampak menyembul menggoda. Lia cantik banget malam itu, rambut panjangnya meriap-riap seksi. Apalagi Lia memakai CD putih berenda dan BH putih yang kelihatan puting susunya karena dilubangi pada bagian putingnya, Luisa bener-bener pingin melumat susunya. Maka Luisapun segera mendekati Lia
“Li, kamu cantik sekali malam ini.” Sapa Luisa sambil mempermainkan puting susu Lia yang sengaja disembulkan itu.
“Inikan maksud kamu? Kalau kamu mau, isep aja.” Bagai gayung tersambut.
“Ntar kamu main sama aku yah?”
Lia mengangguk lalu pergi menghampiri Si ganteng Ricko yang pakai CD pink, sejak tadi pistolnya tegang terus melihat pemandangan yang merangsang itu.
Jude (tokoh: Jude, Guru Privatku) memakai BH yang ketat banget hingga susu “Pamela Anderson” nya bagai berebut ingin keluar kain tipis itu, sedang pussynya dibiarkan saja dipelototin sama Tino yang sejak tadi penny nya pingin menerobos jaring tipisnya. Ayu yang pakai daster pendek transparan tanpa CD dan BH memamerkan pahanya di atas meja. Hanya orang nggak waras saja yang nggak berminat sama paha mulusnya. Cindylah yang paling sexy, doski hanya mengenakan stocking hitam sebatas paha dan duduk dengan santainya sambil memamerkan pussynya yang berambut tipis. Pengen banget Luisa melumat klitoris mungil Cindy.
Luisa sendiri memakai CD tipis bertali dan BH bertali yang hanya menutup nipplesnya saja. Sedang Mbak Sarah sang ketua party yang polos los sedang sibuk menjilati dildo barunya. Begitu melihat Luisa datang Mbak Sarah segera menepuk tangannya bertanda party akan segera dimulai. Semuanya segera berkumpul di tengah ruangan.
“Nah, gimana nih? Siapa yang pengin main duluan ?” ujar Mbak Sarah membuka acara.
“Saya!” Ayu menunjuk jari.
“Kebetulan Ayu, sudah lama kita nggak liat lagi tarian pecut asmaramu itu.” Sambut si Ricko.
“Okey, Cin, nyalakan tapenya!” kata Ayu.
Cindy segera menyalakan tape recorder kecil. Lalu terdengar suara music yang memancarkan suasana erotic bagi siapa saja yang mendengarnya. Ayu segera berdiri di tengah lalu menari mengikuti suara tape recorder. Tarian gemulai itu semakin memancing hasrat, Ayu memang bekas penari latar yang piawai. Luisa yang sudah sejak tadi menahan birahinya tanpa sadar meremas-remas susunya sendiri. Apalagi kemudian Ayu meminta Ricko melucuti onderdil nya. Maka seperti diberi aba-aba yang lain segera melucuti pakaian milik pasangan yang dipilihnya.
Dengan segera Ricko mendorong Ayu untuk berbaring lalu Ricko segera melumat bibir kenyal Ayu penuh nafsu sedang tangannya meremas-remas penisnya sendiri. Jude yang sudah terbakar segera ikut melumat susu kiri Ayu disusul oleh Cindy yang kebagian susu kanannya.Luisa sendiri segera menyusup ke selakangan Ayu yang terbuka. Lalu dengan semangat Luisa mengerjain pussy Ayu. Dijilatinya pussy Ayu yang sudah penuh dengan lelehan lendir kawinnya. Lalu diobok-oboknya liang vagina Ayu dengan jarinya.
“Aaghhh..,” erang Ayu dan Luisa bersamaan karena saat itu Ricko sudah menyodokkan pistolnya ke pussy Luisa dari belakang. Posisi Luisa yang menungging membuat Ricko semakin mudah menancapkan senjata pamungkasnya. Sedang posisi Ricko sebelumnya sudah digantikan oleh Mbak Sarah yang menyekokkan nipplesnya ke mulut mungil Ayu.
Di sudut lain, Tino yang setengah menungging sedang mengerang-erang keenakan ketika diserbu dari dua arah. Sidney yang mengganyang pistolnya dari depan dan Leo yang menyodomi pantatnya. Sedangkan di sisi lain Lia, Wita dan Sari bergumul sendiri. Lia dan Wita saling memagut susu lawan mainnya sedang Sari menyerang pussy Lia yang posisinya terlentang. Beberapa kali dildo masuk keluar pussy Lia dengan mudah lalu bergoyang-goyang membuat Lia bergelinjangan keenakan. “Agh… enak… terus Sar..,” erang Lia.
Ricko masih memainkan pistolnya di pussy Luisa. Pantat Luisa bergoyang-goyang naik turun mengikuti gerakan penis Ricko. Berulang kali Luisa mencapai puncak asmaranya, berulang kali pula mani Ricko muncrat ke liang vaginanya. Tapi mereka masih ingin mengulangi dan mengulanginya lagi.
“Rick, saya mau keluar lagi Rick… oh… enghh…,” rintih Luisa.
“Kita keluar sama-sama yah, yang..”
Kemudian Ricko semakin memperkuat tekanan batang penisnya keliang vagina Luisa, sehingga tidak lama setelah itu muncratlah air mani Ricko ke dalam vagina Luisa bersamaan dengan keluarnya cairan kawin Luisa.
“Enggg.. ah..,” jerit Ricko dan Luisa bebarengan.
Luisa tergeletak di atas karpet. Wajahnya sudah nampak kepayahan, tapi birahinya belum terpuaskan. Ricko sudah meninggalkannya untuk mencari petualangan lain. Mata Luisa memandang sayu kepada Lia yang berdiri di atasnya. Susu Lia yang sudah sangat bengkak membuat Luisa ingin sekali mengunyah nipplesnya yang tegang kecoklat-coklatan. Pussy Lia yang berbulu agak lebat nampak mengkilap basah oleh lendir kawinnya. Lia tahu betul kalau Luisa menginginkannya. Dia segera merunduk dan menyerahkan susunya untuk dilumat oleh Luisa. Luisa melumat susu dan bibir Lia secara bergantian. Tangannya pun agresif menyusuri lorong goa vagina Lia, memelintir klitoris Lia berkali-kali. Lalu masuk dalam dan semakin dalam membuat Lia makin terlena.
“Kamu… enak banget… egh..,” rintih Lia.
Luisa mendesis-desis, nafasnya menghembus di bukit montok Lia membuat Lia semakin terbakar. Tapi Luisa juga kembali terbakar ketika Sari datang dan menghisap puting susu Luisa. Lia juga berebut mencaplok susu kanan Luisa. Luisa merem melek manahan semua rasa syur yang tercipta. Semakin syur ketika Leo menjejalkan penisnya yang besar dan tegang banget ke mulutnya.
“Isep sayang… ayo…”
Luisa menghisap penis Tino. Menggigit-gigit nakal membuat Tino melenguh-lenguh keasyikan. Tino menekan pistolnya dan maninya muncrat ke dalam mulut Luisa. Luisa menelan lendir itu hingga tandas. Segala keindahan terasa ketika entah lidah siapa lagi yang menggerayangi pussy Luisa. Hingga ia merasa tubuhnya dijunjung ke atas dan..,
“Augh…”
Sebatang daging tegang kembali bersarang di pussy Luisa. Kembali dialaminya orgasme yang dialaminya bersamaan dengan si pemilik pistol.
“Ehg… kau hebat banget Luisa, hebat! Makasih ya…”
Itu suara Leo.
“Bajingan! Mau nyodok nggak bilang-bilang!” umpat Luisa dalam hati.
Lalu semua yang tadi ngerjain Luisa pergi ngerjain yang lain. Luisa tidak lagi memperhatikan orang-orang disekelilingnya. Rasa capeknya telah membawanya terlelap. Dua jam pun berlalu, suasana hening. Party itu sudah selesai, pemain-pemainnya sudah terlelap tidur.
Luisa yang terbangun paling awal. Dipandangi sekelilingnya dengan senyum simpul. Semua dalam keadaan telanjang bulat, termasuk dirinya. Berbagai CD dan BH berserakan berserakan dimana-mana Pantat Sari merah bengkak begitu juga puting susu Ayu. Luisa tersenyum sendiri melihat ujung susu si bule Jude yang masih dikenyot Ricko. Pantat Sidney juga memerah, mungkin karena di kerjain sama temen-temen yang lain. Dalam party itu tidak hanya cowok saja yang disodomi, cewek juga bisa disodomi. Yang paling suka menyodomi cewek, ya.. si Tino itu. Luisa berpaling kepada Mbak Sarah. Wajah Mbak Sarah penuh dengan mani dan lendir vagina yang mulai mengering. Ruangan itu menebarkan aroma mani dan lendir vagina yang khas.
Mata Luisa tertuju pada Cindy. Gadis itu masih terlelap. Kadangkala mengigau sambil senyum-senyum sendiri. Wajah gadis itu cantik. Tubuhnya kecil tapi susunya montok bener. Vaginanya polos tanpa bulu, warnanya putih kemerahan seperti pipi gadis yang sedang malu. Klitorisnya mungil menyembul. Gairah Luisa kembali bangkit. Luisa berjongkok di depan Cindy kemudian memainkan jemarinya di atas vagina yang merekah itu. Dengan penuh nafsu segera dilumatnya klistoris yang sejak awal tadi membuatnya ngiler itu. Cindy menggeliat-geliat, tapi Luisa tak perduli. Bibir Luisa melumat gundukan vagina Cindy sedang kedua tangannya menggapai meremas-remas daging kenyal nan montok di dada Cindy. Antara sadar dan tidak Cindy menjamak-jaMbak rambut Luisa dan menjepit kepalanya dengan kedua pahanya.
“Ah.. uh.. ah.. uh..,” suara Cindy mendesis lirih.
Nafas keduanya kembali memburu. Luisa menumpahkan segala birahi yang tersisa di kepalanya. Seakan-akan Cindy itu hanya miliknya sendiri. Cindy dipaksa untuk bangun dari lelapnya. Matanya memicing merasakan surga yang kembali datang untuknya. Tapi Cindy sudah tak punya daya untuk membalas. Ia pasrah saja ketika Luisa menjejalkan sebatang dildo masuk ke dalam liang vaginanya.
“Sruup…”
Tanpa banyak perlawanan pistol mainan itupun amblas ke dalam liang kenikmatan Cindy. Cindi sempat terpekik beberapa kali, tapi lemah, rupanya dia sudah tak punya daya kecuali menikmati permainan Luisa. Luisa menarik si dildo maju mundur beberapa kali. Pantat Cindy bergoyang mengikuti iramanya. Makin lama dildo itu bergerak makin cepat.
“Sruup… sruup…”
Suaranya menyibak lendir-lendir kental yang keluar dari vagina Cindy. Mata Luisa berbinar memandangi vagina bermandikan lendir itu. Langsung ia merunduk dan
“Sruup…”
Dihisapnya si lendir dari pussy Cindy hingga tandas.
“Ah, puasnya..,” kata Luisa dalam hati. Dikecupnya kening Cindy yang tak sadarkan diri. Kemudian dia segera pergi dari tempat itu dengan senyum penuh kepuasan.
*****

Saturday, October 12, 2013

Sex ber tiga

Cerita ini aku alami waktu berlibur di kota S bersama istriku. Saat itu aku ketemu mantanku waktu kerja di kota itu. Namanya Maya, sebut saja demikian. Aku dan istriku waktu itu menginap di hotel 'S', kami berdua sudah hampir 3 hari menginap untuk sedikit refresing dari kota J. Selama ini aku mendengar Maya hidup sendiri, dia sudah putus sama yang katanya calon suami waktu dulu dikenalkan denganku, dan dia katanya sekarang adalah biseks (moga-moga bukan begitu yang aku dengar).

Hari keempat setelah usai makan malam, aku dan istriku mulai iseng seperti biasa suami istri saling cium, saling hisap walaupun dengan pakaian setengah telanjang, namun gairah kami berdua tidak ada habis-habisnya (maklum tiap hari pikiran ini dipenuhi pekerjaan kantor, jadi wajar kalau tiap hari waktu liburan kami senantiasa berhubungan). Kata teman-temanku aku punya libido seks yang tinggi, makanya istriku kadang-kadang tidak kuat meladeni diriku di ranjang. Tengah asyik-asyiknya kami penetrasi pintu kamar hotelku diketuk, aku langsung beranjak tanpa mempedulikan istriku yang sudah ngos-ngosan tidak karuan. Betapa terkejutnya aku waktu kubuka pintu, sesosok badan yag anggun berdiri di depanku dengan celana jeans ketat dan kaos putih ketat terawang. Aku hampir terpesona "Maya.." kataku setengah gugup. "Ayo masuk," pintaku, tanpa sadar aku sudah setengah telanjang (walau hanya memakai celana pendek waktu itu).

Dia mengikutiku masuk ruangan hotel, istriku pun tengah rebahan dan hanya ditutup oleh selimut hotel.
"Ini Maya, Mah kenalin," mereka pun saling berjabat tangan.
"Oh, kalian sedang asyik yah, maaf kalo aku mengganggu?" kata Maya kemudian.
Kami pun agak kikuk, namun Maya dengan santai pun berkata,
"Lanjutin aja, cueklah kalian kan sudah suami istri, ayo lanjutin aja!"
Aku dan istriku heran melihat hal itu, namun dengan sedikit kikuk tanpa aku pikirkan siapa dia, aku mulai lagi penetrasi dengan istriku (walaupun agak canggung). Kulumat bibir istriku, turun ke bawah di antara dua payudara nan indah yang kumiliki selama ini (ukurannya sih 34B) kujilat-kugigit puting susu istriku, dengan terpejam istriku mendesah, "Aaahh.. aahh.." dia pun tidak memperdulikan sekelilingnya juga termasuk Maya. Mulutku mulai turun ke arah di lubang kemaluan istriku dengan tangan kanan dan kiri meremas-remas kedua payudaranya. Kujilati lubang kemaluan istriku, dia pun mulai bergoyang-goyang. "Mas.. itilnya.. aahh enak.. Mas.. terus.." Aku sempat melirik Maya, dia pun melihat adegan kami berdua seakan-akan ingin ikut menikmatinya.

"Mas, ayo mulai.. aku.. udah nggak.. kuat.. nih.." lalu penisku yang sudah mulai tegak berdiri mulai masuk ke lubang vagina istriku, "Bleess.. sleepp.." begitu berulang-ulang, tiba-tiba tanpa aku sadari Maya sudah melepas semua penutup tubuhnya, dia beranjak dari tempat duduk dan mendekati istriku, dilumatnya bibir mungil istriku. Edan! pikirku, namun ini memang pengalaman baru bagi kami berdua dan lebih ada variasinya. Istriku pun ternyata membalas ciuman Maya dengan bergairah, tangan Maya pun asyik memainkan puting susu istriku. Hampir satu jam aku naik-turun di tubuh istriku, dan tubuh istriku mulai mengejang "Mas.. aku.. ke.. lu.. aagghh.." Tubuh istriku tergeletak lemas di ranjang, Maya tahu kalau aku belum sampai puncak, ditariknya diriku agar duduk di tepi ranjang, dengan penis yang masih tegak dan basah oleh sperma istriku. Maya mulai menjilati penisku dengan bergairah, "Enak Mas cairan istrimu ini," katanya. Istriku yang melihat hal itu hanya senyum-senyum penuh arti, Maya masih dengan bergairah mengulum-ulum penisku yang panjang dan besar itu, "May, aku pengen.." Dia tahu apa yang kuminta, tanpa bertanya pada istriku Maya naik di antara kedua kaki, rupanya lubang kemaluannya sudah basah melihat adeganku dan istriku tadi.

Lalu "Bleess.." penisku sudah masuk ke vagina Maya. Istriku melihat itu hanya terdiam, namun kemudian dia bangkit dan mendorongku sehingga aku di posisi terlentang di ranjang. Ia mulai naik ke tubuhku dengan posisi lubang vaginanya tepat di atas kepalaku. "Jilati Mas.." pintanya manja. Aku mulai menjilati lubang kemaluan istriku dan klitorisnya yang indah itu, istriku dengan posisi itu ternyata lebih bisa menikmati dengan Maya, mereka saling berciuman dan posisi Maya pun naik-turun di atas penisku. Istriku dengan bergairah melumat kedua puting payudara indah milik Maya, setelah setengah jam tubuh Maya mengejang, "Mas.. aku.. mau.. ke.. aahh.." cairan panas menerpa penisku, begitu pula aku sudah ingin mencapai puncak dan tak tahan lagi spermaku tumpah di dalam lubang vagina Maya. Maya kemudian beringsut dari tempat tidur, dia berjalan ke arah tas yang ia bawa tadi, lalu mengeluarkan sebuah benda coklat panjang dengan tali melingkar, itukah yang dinakan "dildo", aku dan istriku baru tahu waktu itu.

Maya mulai mengenakan dildonya, persis seperti laki-laki, dia berjalan ke arah istriku yang sejak tadi rebahan di sampingku. Maya mulai beraksi, dia menciumi istriku dengan bergairah, melumat puting susu istriku yang tegak, turun ke vaginanya, dijilatinya dengan puas, klitorisnya dimainkan dengan ujung lidahnya, istriku tak tahan dia mendesah-desah kenikmatan. "May.. terus.." Maya kemudian melepas vagina istriku yang tadi dijilat dan digigitnya, dia naik di atas tubuh istriku, lalu tangannya membimbing dildo yang dia pakai tepat di atas lubang vagina istriku, dengan sekali tekan masuklah dildo itu, "Aauugghh.." teriak istriku. "Enak Mas.. lebih enak dari punyamu.." katanya, aku hanya tersenyum. Maya seakan bergairah sekali dalam permainan itu, seakan-akan dia seorang laki-laki yang sedang menyetubuhi wanita, istriku pun menikmatinya. Aku sudah tidak tahan melihat adegan itu, tanpa minta ijin dulu dengan posisi membelakangi Maya aku melihat warna merah indah vagina milik Maya terpampang di depanku. Dengan sekali genjot penisku sudah masuk ke lubang itu, "Bleess.." Mata Maya sampai terpejam-pejam menikmati itu.

Setelah beberapa lama tubuh istriku tampak mengejang dan, "Ahh.. May.. sayang.." Dia lemas untuk kedua kalinya. Maya tiba-tiba menahanku, sehingga aku terdiam, dia bangkit berdiri dari posisi di atas istriku, dia mendorongku ke tempat tidur, dia melepas dildonya dan naik ke tubuhku, dia mulai lagi dengan posisi seperti awal tadi, wow nikmat sekali. Istriku bangkit dari ranjang, dia iseng mengenakan dildo yang dikenakan Maya tadi, lalu berjalan membelakangi Maya, istriku melihat dengan indah pantat Maya yang putih mulus dan halus itu. Dibelainya dengan lembut, dia mendorong tubuh Maya sehingga terjerambab, dengan posisi itu kami dapat saling berciuman dengan bergairah. Istriku lalu mengambil posisi, dengan perlahan-lahan dia memasukkan dildonya di dubur Maya (dia ingin anal seks rupanya dengan Maya), dengan gerakan lembut dildo itu masuk ke dubur Maya, Maya pun berteriak, "Aagghh sa.. kit.." istriku pun berhenti sebentar, lalu dengan gerakan maju-mundur secara pelan dildo itu akhirnya lancar masuk ke dubur Maya. Mata Maya pun sampai terpejam-pejam, "Mas.. aku.. udah.. nggakk.. ku.. at.. la.." kembali cairan panas menyerang penisku.

Istriku sudah berhenti memainkan dildonya takut Maya menderita sakit. Tubuh Maya terbaring di ranjang sebelahku, istriku yang nafsunya masih menggebu langsung menyerangku, dia dengan posisi seperti Maya tadi mulai naik-turun dan tanganku pun tak ketinggalan memilin kedua puting susunya. Setelah hampir satu jam kami bergumul, akhirnya klimaks kami berdua sama-sama mengeluarkan cairan di dalam satu lubang. Istriku kemudian beringsut, dia ingin mengulum penisku yang masih tegak berdiri dan basah oleh cairan kami berdua, Maya pun tak ketinggalan ikut mengulum-ngulum penisku. Betapa nikmatnya malam ini, pikirku.

Akhirnya kami bertiga tertidur karena kecapaian dengan senyum penuh arti semoga permainan ini dapat kami teruskan dengan didasari rasa sayang bukan karena nafsu semata di antara kami bertiga. Semoga!

Wednesday, October 9, 2013

Kunikmati Memek Istri temanku

Suatu malam, aku bertugas membantu teman saya Mr. DS memasang sound system di 2 tempat berbeda, di tempat pertama, Family Park Alam Sutera, setelah memasang sound system kami harus segera bergegas ke tempat kedua, namun aku tidak bisa menemukan rekan saya Mr. P yg bertugas menyetir mobil.
Aku telepon HPnya dan dia bilang segera siap, tapi 30 menit berlalu tidak juga muncul batang hidungnya. Tiba-tiba HP saya berbunyi dan Mr. P dgn suara terburu-buru minta pertolongan saya “Wir, gua lagi diparkiran ada masalah nich, tolong bantuin gua!”
Aku bergegas ke tempat yg dimaksud, parkiran gelap di lokasi yang sudah sepi. Tampak sebuah mobil sedan, Suzuki Baleno warna Champagne dikerubuti oleh satpam.
Rupanya teman aku ini ketangkap basah sedang berduaan dengan seorang wanita di dalam mobil tersebut. Temanku bersumpah kalau mereka tidak melakukan apa-apa, tapi rasanya agak mustahil, karena ketika kulihat di dalam mobil wanita yg bernama Effi tampak sedang mengenakan rok yg super mini sehingga memamerkan pahanya yg sangat mulus…. Glek!


Singkat cerita masalah itu aku bereskan dgn tuntas tanpa keributan berkepanjangan. Itu juga awal aku mengenal Effi, wanita yang sudah bersuami, yang cukup mapan dgn 3 org anak. Usia masih di awal 40-an tapi tampak sangat segar dan cantik karena dia suka olah raga; senam dan fitness.
Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Effi, bermula dari telepon kemudian janji ketemuan untuk makan siang bersama dsb.
Pernah kucoba menggoda dia tapi sangat sulit karena (katanya) dia tidak pernah melakukan hubungan selain dengan suaminya (ehm, bgmn dgn kejadian di parkiran waktu itu??? Munafik??? Yes…. Jual mahal??? Mungkin…)
Singkat cerita sekitar 2 tahun berlalu sejak perkenalan pertama kami, lebaran 2009, Effi telepon kalo dia ada masalah dengan lap topnya dan minta tolong kepada aku untuk melihat dan kalau bisa membenarkannya. Kami buat janji hari dan waktunya.
Akhirnya hari itu tiba, Effi minta aku datang ke rumahnya di Villa Melati Serpong pagi itu, Suaminya sedang ke kantor dan anak-anaknya sudah berangkat sekolah. Pembantunya belum ada yang datang.
Ketika aku datang dia sedang membersihkan rumah dengan menggunakan daster, tampak cantik dan segar seperti biasanya walaupun tanpa make up.
Aku di suruh melihat-lihat lap topnya sementara dia pergi mandi. Setelah dia mandi, langsung kuminta dia melihat lap topnya dan melihat kalau masalah di lap topnya sudah kubereskan.
Sambil melihat-lihat dia berkata, “gua pegel nich Wir…” seraya memegang pundaknya.
“sini saya pijitin…mau?” Tanyaku menawarkan jasa.
“kamu ngak keberatan?” Tanya dia sambil menengadah menatapku yg berada di belakangnya, mulut kami berciuman erat (kami sudah sering berciuman).
“no problem” kataku, lalu mulailah tanganku memijat pundaknya, lehernya dan punggungnya. Tampaknya dia menikmati setiap pijitanku.
Muncul ide nakalku, kuulurkan tanganku melalui bawah ketiaknya dan meraih payudaranya lalu memijatnya dgn lembut. Effi membiarkan sambil mendesah.
Mulut kami kembali berciuman dengan erat. Lalu mulai kuputar posisi duduknya sehingga menghadap kepadaku.
Kubuka kaos nya dan dia membiarkannya, BH-nya pun ku tanggalkan dan kukecup payudaranya yang sekal itu, kuhisap dan kujilati putingnya membuat dia mendesah-desah.
Ketika hendak kubuka celana pendeknya dia sempat menolak tapi kuyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja, akhirnya tanggal juga celana pendeknya dan celana dalamnya, tampak selangkanganya dihiasi bulu-bulu tipis.
Kuciumi pangkal pahanya terus keselangkangannya, lalu kujilati vaginanya membuat dia menggeliat-geliat sambil mengerang.
Setelah puas menjilati memeknya (katanya dia orgasme saat kujilati memeknya tersebut), aku berdiri dan membuka celanaku dan kusodorkan penisku kewajahnya, dengan segera Effi menyambutnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Effi mengulum, menjilati dan mengisap-isap penisku samapi aku merasa tidak tahan.
Segerakutari tubuhnya ke depan kamar mandi kubungkukkan badannya menghadap ke wastafel sehingga posisi tubuh effi seperti menungging, lalu segera ku masukkan batang kemaluanku ke dalam kemaluannya.
Kami kemudian bergumul di atas lantai di depan kamar mandi. Memeknya begitu nikmat menjepit batang kemaluanku seperti mengisap-isap. Mantap banget.
Akhirnya kami orgasme, kusemburkan air maniku di dalam memeknya, nikmat sekali.
Kami mengatur nafas sebentar lalu segera berpakaian, karena takut tiba-tiba ada yg datang.
Setelah hari itu kami sempat melakukannya lagi di mobil Effi yg diparkirkan di depan hotel Santika Serpong.
Effi memang top, sayang agak jual mahal dan munafik aja…

Amung

Label