Pages

Showing posts with label Tante dan om. Show all posts
Showing posts with label Tante dan om. Show all posts

Wednesday, December 18, 2013

Pengalaman Seks Pertama Tante Nila

Hai.. aku nila.. Berikut ini adalah kisah pertama ku ngeseks, alias kehilangan keperawanan. dan anehnya, keperawananku ku berikan bukan pada pacarku, tapi pada orang yang mungkin bisa di katakan sahabat. Silahkan menyimak ya....

Aku sudah dua bulan putus dengan pacarku, selama itu pulalah aku tidak dijamah pria. Malam mimggu ini aku sendiri lagi. Kuputuskan untuk main ke sekretariat Mapala di kampusku yang biasanya ada yang menunggu 24 jam. Aku bukan anggota, tapi kenal beberapa orang. Disana sepi, hanya ada Mas Putra yang tengah asyik nonton TV. Setelah saling menyapa, kami menonton sambil mengobrol.
“Kok nggak ngapelin Mbak Rosa, Mas..?” tanyaku.
“Nggak, lagi boring ketemu dia terus.”
“Lo kok..? Kan pacar..?”
“Iya sih, tapi lagi pengen ganti suasana aja.”
“Dia nggak marah nih, nggak ngapel..?”
“Nggak, kita lagi berantem kok!”
“Napa..?”
“Rahasia dong.”
“Paling urusan sex.” kataku asal tebak.
“Lo, kok tau..?” tanyanya heran.
“Tau dong..,” jawabku, padahal aku hanya iseng saja asal tebak.

Jangan heran, kalau mengobrol soal sex dengan anak-anak Mapala ini sudah biasa, pada ‘bocor’ dan ‘kocak’ semua.
“Emang napa sih, dia nggak bisa muasin yah..?” tanyaku sambil tertawa terbahak-bahak.
Mas Putra melotot. “Nggak juga, dia malah nggak bisa ngapa-ngapain, kalo dicium diem aja, kalo udah mo ngebuka bajunya, dia langsung berontak.” kulihat sorot mata kesal.
“O, gitu..”
“Lagian, payudaranya kecil banget..!” katanya.
Aku tertawa lagi. “Impas kan, punya Mas juga kecil,”
“Enak aja, mau liat..?!” tantangnya.

Aku tertawa, walaupun ingin juga. Sebenarnya aku naksir tubuhnya saja, atletis, kulit coklat, dada bidang. Dia paling suka panjat tebing, dan aku sudah pernah melihat dia mandi di pantai. Cool.
“Boleh..,” tantangku balik.
“Oke, tapi kamu juga tunjukin payudara kamu, gimana..? Kan impas.”
Aku terdiam sejenak. Tapi aku berpikir, why not, tidak ada ruginya.
“Oke,” jawabku, “Mas duluan ok..!”

Dia menatapku tajam sambil berlutut, membuka reslueting celana jeans-nya pelan hingga terlihat CD yang membalut penisnya yang sudah menegang.
“Sekarang kamu..!” perintahnya.
“Lo kok..?” kataku bingung.
“Satu persatu, biar fair..,”
“Oke.”

Aku membuka sweater cardiganku yang melapisi tank top yang kupakai. Tanpa kata-kata dia menurunkan jeans-nya sebatas lutut. Aku membalas dengan menaikkan tank top-ku sebatas leher hingga memperlihatkan payudaraku yang dibalut bra. Mas Putra tidak langsung membuka CD-nya, tapi malah mengelus-elus penisnya yang menegang. Aku benar-benar terangsang dan membalas mengelus-elus payudaraku. Pelan dia menurunkan CD-nya, memperlihatkan kepala penisnya yang coklat, kemudian batangnya yang lumayan besar untuk ukuran orang Indonesia. Aku tidak kuasa menahan dengusan nafasku, begitu juga dengan Mas Putra. Aku menaikkan bra-ku pelan yang memperlihatkan payudaraku berputing merah dan kenyal.

Sejenak kami berpandangan, masing-masing tangan memegang payudara dan penis. Tanpa dikomando, Mas Putra perlahan mendekat, aku diam saja. Kepalanya dicondongkan ke arah payudaraku. Tangannya memegang bahuku pelan. Kemudian dia mengecup payudaraku pelan, mengulum. Aku menggelinjang pelan. Tanganku meremas kepalanya. Tangan dan bibirnya makin binal, mengecup dan mengulum payudaraku, meremas sebelahnya. Mendadak aku sadar kalau ini di sekretariat, banyak orang bisa berdatangan kapan saja. Aku melepaskan cumbuannya, dia memandangku.

“Jangan disini..!” bisikku. Dia mengerti.
“Kamu naik ke lantai 5 perpustakaan, nanti aku menyusul..” perintahnya.
Aku membenahi baju dan beranjak menuju perpustakaan yang tidak jauh dari situ. Di atas aku menunggu 5 menit sampai Mas Putra menyusul dengan membawa sleeping bag 3 buah. Hmm, mungkin biar empuk, pikirku. Dia langsung menggelar sleeping bag jadi tumpuk 3. Aku tetap berdiri sampai dia mendekat. Kami berangkulan pelan. Saling mengulum bibir. Tangan saling menggerayangi. Kutatap matanya tajam sambil tanganku membuka kancing kemejanya satu persatu.

Kuelus dadanya yang bidang sambil membuka kemeja lepas dari tubuhnya. Kuciumi dadanya, putingnya kukulum pelan, dia menggelinjang, mendesah. Kuciumi leher dan beralih ke bibirnya. Kemudian gantian dia yang menarik tank top-ku lepas dari tubuhku, dielusnya payudaraku yang dibalut bra sebelum meraih pengaitnya di belakang. Begitu terlepas, dia langsung mencumbu payudaraku, tangannya yang satu meremas payudaraku yang sebelah, yang satu lagi merogoh celana jeans yang kupakai, membuka kancing dan reslueting, kemudian mengelus-elus vaginaku yang dibalut CD. Aku mendesah pelan.

Cumbuannya makin turun, tangannya kemudian membuka jeans-ku, aku membantu dengan menaikkan kaki. Sambil berdiri, dia mencoba membuka celananya sendiri, aku langsung beranjak mundur dan memandang Mas Putra membuka jeans-nya. Mata kami saling bertatapan. Aku melihat dia membuka jeans-nya, menunduk, dan waktu berdiri aku benar-benar kagum dengan kejantanan tubuhnya yang macho.

Kami saling berangkulan lagi. Kali ini dia mengangkat tubuhku sambil menciumi bibirku. Aku memeluk bahunya. Direbahkannya tubuhku di sleeping bag yang digelar. Kemudian dia merangkulku pelan, saling berpagutan. Dia mencumbu leherku, terus turun ke payudara, meninggalkan cupangan disana. Tangannya aktif di vaginaku, kali ini tidak lagi di luar CD tapi sudah berada di dalam. Aku benar-benar menikmati elusannya. Klirotisku dimainkan dengan lembut, payudaraku dikulum pelan. Akhirnya dia menarik CD-ku, aku membantu dengan mengangkat pantat.

Pelan dia memainkan lidahnya di vaginaku, menjilat, mengulum, aku mendesah tidak karuan. Dia memelukku dan menarik tubuhku. Kami duduk berhadapan, kaki saling menyilang, saling memeluk, mengulum bibir, meremas payudara. Aku meraih penisnya dan mengelus-elus pelan, sambil dia mencumbu leher dan bibirku. Kutidurkan badannya, dan aku di atas. Kubuka CD-nya sedikit hingga penisnya kelihatan, aku mengarahkan vaginaku dan menggesek-gesekkannya disana, tanpa penetrasi, payudaraku diraihnya dan diremas-remas.

Aku duduk di atas pahanya, mengarahkan vaginaku di penisnya, kuraih penisnya dan menggosok-gosokkan kepalanya di vaginaku, memainkan klirotisku dengan penisnya. Aku takut untuk penetrasi karena masih perawan. Dengan begini saja aku sudah menikmati. Kupeluk tubuhnya dan terus menggesekkan vaginaku di penisnya. Kuciumi leher terus turun ke dada, pantatku terus bergoyang, sampai aku merasa tubuhku menegang dan akan mencapai klimaks. Mas Putra meraih payudaraku dan mendekapku sambil membalas goyanganku, aku menjerit tertahan waktu klimaks. Kupeluk Mas Putra dengan tubuh berkeringat dan lemas.

Dia bangun dan mendekapku sambil merebahkan tubuhku lagi. Pelan dia membuka CD-nya, kulihat penisya coklat menegang hebat. Dia memelukku pelan sambil mencumbu dan meremas. Tapi aku mencoba bangun dan menolak cumbuan MAs Putra. Dia mengalah, aku segera memunguti pakaianku dan memakainya segera. Aku memang egois. Tanpa basa basi aku langsung turun dan pulang ke kost.

Besoknya dia mengajakku jalan, kami pergi naik motor. Tanpa tujuan yang jelas, habis makan di KFC, Mas Putra mengarahkan motornya keluar kota, ke arah jalan Kaliurang, masuk ke daerah pakem yang lumayan jauh dari Yogya, aku baru kali ini ke daerah ini. Daerah ini lumayan dingin karena daerah dataran tinggi lereng merapi. Aku tidak membawa jaket. Karena kedinginan, aku memeluk Mas Putra agar mendapatkan kehangatan. Kurasakan payudaraku menempel di punggungnya.

Magrib kami sampai di kawasan wisata Mbebeng. Indah sekali dapat melihat siluet merapi dari sini, walaupun dingin menggigit. Sepi.., hanya ada kami berdua di bibir jurang. Tanpa segan aku memeluk Mas Putra untuk mencari kehangatan. Dia membalas merangkulku. Kemudian kami naik agak ke atas, tempat panggung yang sudah rusak karena tidak terawat sambil berangkulan. Pelan-pelan Mas Putra mulai mencium ubun-ubunku. Aku mendongak, dia langsung menyambar bibirku.

Hari sudah gelap, sehingga aman melakukannya di alam terbuka begini. Kami berciuman dengan panas, tangannya berkeliaran di payudaraku. Tanganku memeluk punggungnya. Begitu tiba di belakang panggung, Mas Putra memepetkan tubuhku di dinding dan mencumbuku habis-habisan, sepertinya dia ingin membalas perlakuanku kemarin. Baju kaosku direnggut dari kepala, begitu juga dengan bra. Pelan dicumbunya leher, turun ke payudara dan menaikkan rok yang kupakai. Tangannya meraba-raba vaginaku yang mulai basah. Tanpa komando, dia membuka sendiri kemejanya di depanku pelan-pelan, seolah mau merangsangku.

Dengan menatap mataku, dia melepas satu persatu kancing kemejanya sambil mengelus sendiri puting susunya. Perlahan tangannya turun ke pusar, terus membuka reslueting jeans pelan, merogoh ke dalam CD tanpa mengeluarkan penis. Jujur, aku benar-benar terangsang. Tapi aku masih ingin menikmati permainannya. Pelan dia menurunkan jeans-nya, tinggal CD yang menempel dengan siluet penis menyamping. Perlahan dia mendekat dan mencumbuku lagi, kali ini santai tidak menggebu-gebu lagi seperti tadi.

Aku menikmati setiap sentuhan, dan aku mengerang tanpa malu-malu. CD-ku dilepaskannya dengan mulut tanpa membuka rok yang hanya dinaikkan. Dia membuka CD-nya juga, penisnya tegak menjulang merangsang. Kembali kami saling berangkulan. Terasa denyutan penisnya di perutku. Perlahan dia menaikkan tubuhku ke atas batu, dan membuat tubuh kami sejajar. Terasa penisnya kini menempel di vaginaku sekarang. Hangat. Kali ini aku pasrah kalau dia mau penetrasi. Penisnya hanya digesek-gesekkan di vaginaku sambil mengulum bibirku.

Kemudian dia meraba vaginaku yang sudah basah. Ditatapnya mataku sambil memegang bahu. Kami saling bertatapan lama. Perlahan tangannya mengarahkan penis ke vagianku. Aku memeluk punggungnya sambil terus bertatapan. Kubantu penisnya mencari lubang vaginaku, dia memeluk bahuku, mencium pelan bibirku, dan begitu merasa sudah pas, dia menekan pelan penisnya ke vaginaku. Pelan kepala penisnya terasa menyeruak masuk, aku meremas punggungnya. Terasa nyeri.

Dia menghentikan gerakannya sejenak. Mencumbu bibirku lagi, mengelus punggung dan mencium kupingku. Aku agak tenang, kemudian pelan dia kembali menekan penisnya lebih dalam, aku menggigit bibir, dia menatapku waktu memasukkan lagi penisnya pelan-pelan. Aku mendongak dan menjerit tertahan. Dia berhenti setelah semua penisnya masuk dan mencumbu leherku yang mendongak, aku masih merasa nyeri. Mas Putra mendiamkan penisnya di vaginaku, sementara kami mulai bercumbu lagi.

Setelah aku tenang lagi, pelan dia mulai menggoyangkan pantatnya. Pelan-pelan penisnya keluar masuk di vaginaku. Aku mulai menerima rasa sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Gerakan pelan mulai berubah menjadi gerakan liar, kocokan penisnya di vaginaku semakin kencang, aku semakin bergairah, mengerang, menggigit. Kakiku yang kanan mengait di pinggang Mas Putra dibantu tangannya, sementara tanganku memeluk punggungya.

Waktu aku mau klimaks, aku menghentikan goyangan, dan Mas Putra mengerti dan menghentikan kocokannya juga. Kami bercumbu sebentar, menenangkan diri dengan penis tetap menancap di vagina. Aku menawarkan untuk ganti posisi dan Mas Putra menyetujui. Kami sepakat mencoba doggie style. Aku langsung menungging di atas rumput, dan Mas Putra berlutut segera memasukkan penisnya dan mulai mengocok, terasa sensai yang lain lagi. Aku mengerang bebas dan Mas Putra merangkulku dari belakang meremas payudara sambil terus mengocok.

Agak lama aku klimaks, malah gantian Mas Putra yang mau klimaks, tubuhnya menegang dan meracau. Aktifitas langsung berhenti. Kali ini aku aktif mencumbunya, kami duduk berhadapan, kakinya menjulur lurus, aku duduk di atasnya memasukkan vagina ke penis, mengoyang-goyang pelan, akhirnya di merebahkan dirinya di atas rumput. Aku makin leluasa mengocok penisnya di vaginaku. Terasa penetrasi lebih dalam dan dinding vaginaku terasa geli dan nikmat.

Sebelum klimaks, lagi-lagi kami ganti posisi, Mas Putra gantian menindihku dengan gaya konvensional. Kocokannya benar-benar bernafsu dan cepat, aku menggelinjang geli dan membalas setiap gerakan Mas Putra. Kami saling mengerang, menjerit tertahan dengan nafas mendengus sampai tubuhku menegang akan mencapai klimaks. Mas Putra tidak perduli, terus mengocok penisnya, aku menjerit pelan begitu klimaks, memeluk Mas Putra lemas yang terus menggenjot sampai dia pun klimaks. Kami saling berangkulan di atas rumput, tersenyum dengan peluh membanjiri tubuh. Setelah berpakaian kami segera pulang.

Sekian ceritaku.. itu kenapa ku sekarang menjadi liar dengan lelaki yang bertubuh atletis... bagi kamu-kamu yang berbody atletis.. hubugni aku ya.. puaskan aku...

Tuesday, November 5, 2013

Aku wanita yang bisa puas dengan 5 lelaki perkasa.


Gara-gara terjebak nafsu untuk berselingkuh, malah membuatku ketagihan. Dulu aku puas ngeseks hanya dengan satu pria. Sekarang, aku lebih puas dengan ngeseks ramai-ramai. Bukan lagi dengan satu pria tentunya, melainkan lima pria sekaligus, aku baru puas.
Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari dua orang anak. Tentunya statusku nikah dengan seorang suami. Kami telah terikat perkimpoian selama tujuh tahun. Aku nikah setelah berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.
Suamiku normal-normal saja, demikian juga dengan hubungan seksku. Aku melakukannya sekitar 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku. Namun semuanya berubah ketika aku mengalami suatu hal yang tidak kuduga sebelumnya pada tiga bulan yang lalu. Ternyata kemampuan seksku lebih dari yang kuduga sebelumnya.
Aku biasa dipanggil Ratih. Tinggi badanku sekitar 156 cm dengan berat 49 kg. Ukuran BH-ku 34C, pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dengan pinggangku yang hanya 58 cm itu. Walaupun dari rahimku telah terlahir dua orang anakku, bodyku sih oke-oke saja. Hampir tidak ada perubahan yang mencolok.
Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku bertemu temanku, Merry saat aku sedang berbelanja di sebuah mall. Ia adalah sobatku sewaktu di SMA dulu. Saat itu ia bersama dua orang teman laki-lakinya, yang langsung dikenalkannya kepadaku. Mereka bernama Yanto dan Andi. Mereka ternyata adalah teman-teman yang enak diajak bicara. Akhirnya kami pun menjadi akrab. Siang itu kami melanjutkan obrolan sambil makan di sebuah restoran.
Setelah pertemuan itu, ternyata Yanto sering menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang anak. Dalam pembicaraan telepon, ia memang sering mengeluarkan rayuan gombalnya kepadaku tapi tetap ia menjadi teman bicara yang enak.
Ia berusaha mengajakku makan siang dengan gigihnya. Hal itu yang membuatku menyerah juga. Akhirnya aku menyetujuinya juga. Syaratnya, makan siangnya harus ramai-ramai.
Aku, Merry, Yanto, dan Andi bertemu di tempat yang sudah kami sepakati bersama. Bersama kedua teman cowok kami, ikut serta pula tiga orang teman mereka yang lain: Eko, Benny, dan Adi. Mereka semua rata-rata berusia delapan tahun lebih tua daripada aku dan Merry.
Kami makan siang bersama di sebuah restoran yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan dengan ramainya sambil berkaraoke. Memang aku pun senang berkaraoke.
“Ayo, Rat… nyanyi lagi…,” mereka menyemangatiku kala aku melantunkan lagu. Ternyata kelima cowok keren itu merupakan teman yang enak untuk gaul. Wawasan mereka luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab. Ternyata, baru kusadari nanti bahwa inilah kekeliruanku….
Seminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini oleh Andi, untuk makan siang dan berkaraoke lagi. Tanpa pikir panjang dan tanya-tanya lagi, aku pun langsung menyetujuinya. Aku bolos masuk kantor setelah makan siang, lalu pergi ke tempat karaoke bersama mereka.
Nah, di saat itulah terjadi sesuatu yang tidak kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat karaoke yang khusus untuk berkaraoke saja. Bukannya sebuah restoran. Tempatnya berupa sebuah kamar tertutup dengan kursi panjang. Kali ini Merry pun tidak ikut. Jadi hanya aku dengan kelima cowok itu.
Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya kucoba menenangkan diri. Walaupun aku agak deg-degan juga pada awalnya. Kenyataannya, akhirnya suasana menjadi seru ketika secara bergantian kami berkaraoke.
Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang membuat badanku jadi hangat. Akhirnya mereka meminta berdansa denganku saat salah satu di antara mereka bernyanyi. Saat melantai itulah, lama-kelamaan mereka berani merapatkan dadanya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek payudaraku.
Anehnya, aku malah diam dan mencoba menikmati apa yang mereka perbuat kepadaku, yang lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa denganku.
“Ratih, badanmu hot sekali,” ujar Yanto berbisik di telingaku sambil bibirnya mencium belakang telingaku, membuatku merinding nikmat… Tangannya lalu tanpa malu-malu lagi meremas payudaraku. Aku pun terangsang hebat….
“Aahhh… jangaaannnn…,” kataku ketika Yanto dengan beraninya membuka kancing blusku dan menyusupkan tangannya ke dalamnya… Tangannya meremas dan memilin puting payudaraku dengan semakin hotnya… Aku sebenarnya masih menyimpan sedikit rasa malu karena semua aksi kami ditonton oleh yang lainnya dengan tatapan penuh nafsu….
Anehnya, seperti dibius, tubuhku tidak berontak. Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan tangan Yanto yang terus menggerayangi payudaraku yang kini terbuka lebar…
“Mmmhhh…,” rintihku penuh kenikmatan. Hanya itu yang ternyata sanggup keluar dari bibirku…
Yanto akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa.
Aku benar-benar lupa diri ketika jari-jemari Yanto bergerilya di dalam celana dalamku. Ia terus menggelitik bibir lubang vaginaku yang sudah basah dan rasanya menebal itu.
Spontan yang lainnya pun ikut-ikutan. Dengan cheat akhirnya kelima cowok itu mengerubuti tubuhku.
Akhirnya, tahu-tahu tubuhku sudah bugil tanpa sehelai benang pun dan digeluti bersama oleh mereka. Yantolah yang lebih dahulu menusukkan senjatanya ke dalam lubang kemaluanku. Lalu Adi memasukkan senjatanya ke dalam mulutku. Andi mengisap puting kiri payudaraku sambil membimbing tangan kiriku untuk mengelus-elus senjatanya. Sementara itu Eko mengisap puting yang sebelahnya sambil melakukan hal yang sama pula terhadap tangan kananku. Terakhir, Benny menggosok-gosokkan senjatanya ke wajahku.
“Aacchhh….,” aku mendapat orgasme pertama ketika Yanto sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku. Spontan, kedua tanganku meremas penis Andi dan Eko yang ada dalam genggamanku dengan keras…. Aku sendiri tak bisa mengeluarkan lenguhan kenikmatanku secara lepas karena penis Adi yang hangat itu dengan serunya terus bermain di mulutku.
Adi yang tahu aku baru saja orgasme hanya menyeringai kepadaku. Tampaknya ia pun semakin semangat memompa mulutku….
“Ratiih…,” desah Yanto menggeliat ketika memuntahkan maninya di dalam lubangku. Hangat dan terasa kental memenuhi lubang kemaluanku. Dipegangnya pantatku erat-erat supaya semua spermanya masuk ke dalam tubuhku…. Adi tambah semangat mengocok senjatanya di dalam mulutku.
Setelah Yanto selesai, posisinya langsung diganti Benny yang sejak tadi hanya mengosok-gosokkan senjatanya yang panjang dan besar di wajahku.
Langsung ditancapkannya ke dalam lubangku yang hangat, sudah penuh dan licin dengan cairan milik Yanto. Benny begitu semangatnya menyetubuhiku.
“Mmmmphh, aghhh….,” tubuhku bergetar menggeliat.
Bayangkan… payudaraku dihisap putingnya oleh Eko dan Andi seperti dua bayi besar. Sementara lubang kemaluanku mulai dihunjam oleh senjata Benny dengan ganasnya. Di mulutku, Adi akhirnya menyemprotkan cairannya dengan deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.
“Aaaacchhh….,” air mani Adi yang terasa hangat asin seperti kuah ability masuk ke dalam tenggorokanku.
Bersamaan dengan itu, Benny juga menyemprotkan maninya di lubang vaginaku. Multiorgasme…. Aku sudah mendapakannya tiga atau empat kali dan masih ada Eko dan Andi yang belum kebagian menyemprotkan cairannya.
Tubuh Adi dan Benny berkelojotan dan akhirnya terhempas.
Andi menggantikan posisi Adi. Penisnya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku.
Eko menepis Benny dari atas tubuhku. Untuk yang ketiga kalinya, lubang vaginaku dimasuki oleh orang yang berbeda…. Ternyata senjata milik Eko lah yang batten panjang dan besar. Aku khawatir kalau penis Eko agak susah untuk masuk ke dalam vaginaku. Syukurlah, ternyata tak sesulit yang kubayangkan karena lubang vaginaku telah penuh dengan cairan dari dua orang yang terdahulu.
Benar saja, terasa sangat mantap dan nikmat ketika senjata Eko menggesek lubangku yang sudah terasa panas dan semakin tebal rasanya. Napasku sampai terengah-engah dibuatnya…
“Rat…. iseeepp yang kuaaattt….,” ternyata Andi tidak kuat dengan isapan mulutku. Ia akan segera mencapai klimaks. Aku pun segera mematuhi perintahnya dengan mengisapnya lebih kuat lagi….
Penis Andi pun memuncratkan cairan maninya di dalam mulutku. Terasa air mani Andi lebih able aromanya, lebih hangat, lebih kental, dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku. Aku sampai agak gelagapan karena mulutku jadi penuh dan hampir tersedak…. Namun aku berusaha untuk tenang… Pelan-pelan kutelan sperma Andi yang membludak. Sementara bibirku tetap mencengkram penis Andi supaya tak lepas…. Setelah penis Andi kering benar dan mulai mengkerut, barulah aku melepaskannya…. Ia pun lalu tergeletak di atas kepalaku.
Sekarang tinggal aku dan Eko…. Eko pun lalu mengubah posisinya menjadi ‘missionary position’. Sambil penisnya terus mengocok kemaluanku, tubuhnya pun menindih tubuhku. Wajah kami pun berhadap-hadapan dekat sekali… Sambil terus beraktivitas, Eko tersenyum padaku.
“Rat, kamu hebat sekali…,” katanya.
Aku pun tersenyum malu.
“Oh, Eko…,” bisikku. Lalu seperti sepasang kekasih, kami pun saling berciuman bibir.
Tak absolutist kemudian, Eko juga menggeliat menyemburkan cairannnya ke dalam lubang kemaluanku. Tubuhku terasa lemas tetapi bergetar kuat mengiringi muncratnya cairan Eko. Eko semakin mendorong pangkal pahanya ke pangkal pahaku supaya cairannya masuk semua ke tubuhku… Rasanya aku sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Eko menggelepar dan terbaring tepat di samping tubuhku. Kami pun lalu berbaring telentang sambil berpelukan dan menikmati hasil persetubuhan kami….
Selesailah pertempuran besar antara aku dan kelima cowok siang itu di ruang karaoke. Walaupun ber-AC, namun udara saat itu tetap terasa panas. Badan kami bercucuran keringat. Apalagi aku, karena selain basah oleh keringatku sendiri, juga bercampur dengan keringat kelima cowok yang barusan menyetubuhiku…. belum lagi dengan tumpahan air mani mereka yang berceceran di seluruh bagian tubuhku….
Setelah itu, semuanya terdiam. Tak ada satu pun di antara kami yang saling bercakap. Beberapa cowok tertidur karena kelelahan. Akhirnya, beberapa puluh menit kemudian, kami pun berbenah-benah.
Celakanya, di kamar itu tidak ada kamar mandi. Akhirnya, aku hanya mengelap cairan kelima lelaki yang memenuhi lubang vaginaku dan menetes ke pahaku dengan bra dan celana dalamku saja. Lalu aku memakai bra dan celana dalamku yang agak basah dan lengket itu. Disusul dengan blouse, rok serta blazer yang tadinya bertebaran di lantai. Yang membuatku senang, Eko ikut membantuku berpakaian. Batten tidak, aku merasa dihargai dan tidak sekedar menjadi pemuas nafsu mereka…. Mereka pun segera memakai kembali baju dan celananya.
Jam lima sore, kami keluar dari karaoke itu. Berarti empat jam sudah kami berada di dalamnya karena kami masuk pada pukul satu siang. Sedangkan aku sendiri digilir oleh mereka lebih kurang selama satu setengah jam non-stop. Waah, aku kagum juga dengan daya tahanku…. walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu. Begitu juga selangkanganku dan mulutku….
Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga. Walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tapi wajahku tetap merasa memerah. Make up ku telah berantakan dan rasanya minyak wangiku telah berubah menjadi bau balm air mani….
Mungkin kasir wanita itu bisa mengendus baunya… atau malah mungkin ia sedang membayangkan kejadian yang baru saja kualami. Sementara itu, di paha dan kakiku terasa mani mereka merembes mengalir keluar dari lubang vaginaku.
Untung sesampainya di rumah, suamiku belum pulang… Cepat-cepat aku ke kamar mandi membersihkan tubuh dan pakaianku.
Ternyata, malamnya suamiku menagih jatahnya juga… Untung aku sudah membersihkan badanku dan menyemprotkan minyak wangi untuk menghilangkan balm sperma kelima cowok itu…
Walaupun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tidak curiga….
“Rat, punyamu kok rasanya lain banget… tebel…,” bisik suamiku di telingaku…
“Terima kasih, ya… Enak…,” lanjut suamiku setelah ia menyemprotkan cairannya beberapa menit kemudian. Lalu ia tertidur pulas di sampingku. Ia tidak tahu sudah jadi orang keenam hari itu yang memuncratkan cairannya untukku.

Tuesday, May 11, 2010

Antara aku dan dua Pembantuku

Ini cerita seks, hanya cerita dewasa seorang om dengan pembantunya yang berumur, karena sama-sama dewasa, masuklah ke dalam cerita setengah baya alias tante. berikut nih kisahnya.


"saya sudah berkeluarga dan saya juga seorang pengusaha,dalam kehidupan kami serba cukup,saya tinggal di daerah jakarta barat,tepatnya kami tinggal daan mogot di komplek c (nama komplek tidak saya jelaskan)dalam keluarga kami ada dua pembantu yang satu mengurus anak2,saya mempunyai 4 anak2 yg cantik,

"pembantu saya bernama u dan biasanya kami panggil nama mbak urip dan yang satu lagi bernama mbak siti,dan mbak urip dulu sudah pernah berkeluarga,sekarang mbak urip sudah cerai dengan suaminya dengan setatusnya janda dan dengan body yang luar biasa seksi,kalau dilihat dari depan buah dadanya serasa mau loncat keluar saking besarnya sampai mangkok bh aja tidak cukup,dan kalau nampak dari
belakang terlihat pantat nungging bulat besar kalau ia sedang jalan pinggul nya bro bisa bikin si ntong berdiri",

"sedangkan mbak siti masih gadis berambut panjang buah dada tidak begitu besar paling ukurannya bh32 pinggulnya biasa2 aja,kalau dibanding antara mbak urip dan siti masing2 ada daya tarik tersendiri,masalah dalam keluarga saya, mbak urip lah selalu mengurus anak kami karena dia lebih berpengalaman dalam mengasuh anak2,dan mbak siti bagian mengurus rumah tangga kerjanya mencuci dan memasak,

"dalam kehidupan keluarga kami rukun2 saja , saya boleh dikata adalah suami yang belibido cukup tinggi,sewaktu saya masih lajang aja saya sudah mengenal namanya seks,saya semasa lajang aja sering berhubungan seks dengan teman wanita yang kerja sekantor,setelah punya usaha dan menikah aku masih juga suka namanya seks, ini juga sudah kebiasaan,sudah tabiatnya ya susah untuk berobah,kadang2 kalo lagi ngumpul dengan teman ke pub minum2,dan ujung2nya pasti cari bookingan,

"dalam kehidupan seks dengan istri saya pasti kami lakukan semingu tiga atau empat kali,setiap hubungan dengan istriku pasti istriku selalu mendapat kepuasan,dan selalu melakukan dua atau tiga ronde,ya namanya juga libido tinggi,selebihnya pasti curi2 cari wanita diluar, yang gak tau libido cari aja di google, nanti pasti nemu jawabannya.

,dan pada malam minggu saya sedang menonton filem bokep dan istri saya mulai bergairah dia langsung buka seleting celanaku dan akupun membantu membuka seluruh pakaianku,batang kemaluanku digenggam istriku ,lalu elus dan dikocok halus lalu dia menciumku dan membisik pa..aduh ..ma lagi kepengen banget , liat tuh punya papa sudah bangun, keras lagi,dan maunya papa di apain,


"lalu saya menjawab diisap aja ma,,papa..lagi kepengen nih,dan..istri saya langsung kepalanya menuju turun keselangkang lalu dijilat bijiku lalu lidahnya kembali menuju batang kemaluanku dan di jilat di ujung kemaluaan saya dan mengulum sambil menyedot sehingga batang kemaluanku berdenyaut2 sampai membuat saya melayang2, saking nikmatnya aku mendesisi sstt... ssttt.....okkhh...".

"pada saat istri saya sedang isap batang kejantannanku tiba2 tampa sengaja saya menengok kepintu, lupanya pintu kamar saya lupa konci terbuka sedikit, saya melihat ada sesosok bayangan sedang berdiri didepan pintu kamar tidur kami,saya sudah tahu dia tak lain adalah mbak urip sedang mengintip saya lagi brhubungan dengan istri saya,dan saya sengaja makin menjadi2 dengan suara erangan yang bikin mbak urip makin gak tahan, setelah gak lama batang saya di jilat istriku lalu saya buka seluruh pakaian istriku,

"lalu kami melakukan kiss yang cukup lama sambil menonton bokep,lalu gantian saya menjilat vagina istri,lidah saya terus berputar disekitar itil kemaluan,ternyata usaha saya menjilat di sekitar itil istriku membuat dia mengangkat dan menyongsong pantatnya lebih kemuka saya,akhir banjir lendir okhhh....pa...duh....akhhh.... dan istri saya dengan suara rintihan,suara desahan itulah benar2 membikin si pengintip makin salah tingkah,

"lalu istri saya meminta saya untuk memasuki batang kejantanan saya ke vaginanya yang ternyata sudah sangat basah dengan dipenuhi lendir2 di permukaan lubang vagina istri saya, dan batang kemaluanku segera kuancang ke gerbang vagina,pelan2 kutekan sampai masuk,terdengar bunyi blesssss...segera pantatku kuayunkan maju mundur dengan bergerak seiring suara rintihan dari tayangan filem bokep kocokan yg sebentar pelan dan sebentar kencang dengan iringan ayunan pantat istriku,dan tidak
berselang beberapa lama lalu istri saya berkata,pa koq punya papa enak ya...lubang vagina mama geli banget..okhhhh...ssstttt....pa ...mama gak tahan,kemmbali saya juga sengaja mengeluarkan desahan membuat istriku dan si pengintip tambah keberingsetan,

hampir satu jam lebih kami bersetubuh akhirnya istri saya berteriak...pa,,,mama...dah sampe ssttt...okhhhh...akhhh.....akh hh...sambil melepaskan orgasme,saya sendiri masih belom keluar,dan terus aja batangku menkocok di dalam lubang kenikmatan,dan istri saya berkata udah ya pa...mama...ngilu banget papa kuat banget sih,mama jadi kewalahan nih istilahat dulu ya pa...dan saya menurut lalu kucabut batangku dari vagina istri saya, dalam keadan berlumuran lendir sperma istriku

"sembali istilahat mata saya mengeling kepintu kamar,dan saya sudah tidak melihat lagi sipengintip didalam pikiranku sedang berpikir apa yang sedang diperbuat setelah mengintip kejadian tersebut,kurang dari lima menit kulihat istriku terbaling dengan pulas,tampa memikir kalo suaminya belom keluar,batang kemaluan saya masih berdiri kaya tuguh monas,tampa memakai celana saya langsung keluar dari kamar mau menuju dapur untuk minum.

"tiba2 saya mendengar suara rintihan dari kamar mandi,lalu kuhampiri dan ternyata pintu kamar tidak terkunci lalu mata langsung melihat tangan kanan mbak urip sedang mengosok2 itil kemaluannya dengan kaki kiri di tumpang ke bak mandi ,kelihatan mulut vaginanya mengaga dan satu tangan lagi memegang dadanya,dan ku taksir dadanya pasti ukuran 36 wah...besar sekali,dan saya gak tahan lalu saya langsung masuk kekamar mandi,kupeluk mbak urip dari belakang dia kaget hampir teriak,

saya langsung mecium bibirnya,mbak urip sempat berontak dia berkata tuan....jangan tuan...dalam hatiku berkata perduli setan,terus saya tarik tangannya untuk pegang batang kemaluan saya yang sedari tadi tidak memakai sehelai benangpun ditubuh saya,

"tetap saja di berontak jangan tuan..nanti ketahuan nyonya bisa berabe,urip masih pengen kerja.urip gak mau sampe ketahuan nyonya lalu diusir,kasian saya tuan.lalu saya berkata gak apa2 gak ketahuan sama nyonya kalo gak dikasih tahu, tadikan tuan liat kamu ngintip ngaku gak,kalo gak biar saya kasih tahu sama nyonya,ayo pilih mau di kasih tahu atau turut aja,biar kamu juga berasa enak kaya nyonya,akhirnya dia diam pasrah tapi tangan nya tetap genggang batang saya.

"saya sudah gak tahan melihat mulusnya body pembantuku,dan saya mulai mencium bibirnya dan tengkuknya sehingga bikin mbak urip kegelian terus turun kebuah dadanya yang berukuran super besar,lidahku menari2 diatas dua bukit sambil jilat dan isap,tidak lupa tanganku turun kebawah sambil meraba didepan lubang vaginanya,ternyata mbak urip didepan kemaluan ditumbuhi semak2 yang
lebat,tanganku tetap gak lepas sambil menggosok lalu satu jariku menyentuh lubangnya ternyata sudah banjir dengan lendir2 pertanda sudah nafsu.

"saya berkata mbak sudah napsu ya habis ngintip aku maen sama nyonya ya,dan dia berasa malu dan genggaman tangan dikemaluan saya makin kencang aja,lalu dia langsung jongkok dan menjilat batang kemaluanku sambil mengulum yang dalam sampai mencapai tenggorokan,dan apa yang saya rasakan bibirnya sampai pangkal kemaluanku membuat saya keenakan sambil mendesah agkh....mbak....enaaaakkkk...b anget mbak .terus jangan berhenti.[ "kalo berhenti aku kasih tau nyonya hehehe kalo ketahuan bisa suaminya dipecat..pembaca jangan serius hanya bercanda"}

dengar desahanku mbak urip makin bernapsu aja menjilat dan menghisap membuat batang kemaluanku dan hampir membuat aku muncrat didalam tengorokanya( "perlu diketahui pembaca kalau batang kemaluan kita diisap sapai kepangkal kemaluan itu nikmatnya luar biasa,dan pembaca boleh mencoba dan merasakannya

ini adalah kenyataan yang pernah saya alami tetapi tidak semua wanita bisa melakukan" ) segera aku mencabut dari dalam mulutnya,untuk menunda muncratnya peju saya.lalu langsung saya angkat kaki sebelahnya ke bak mandi,kuturunkan kepalaku menghadap keliang vagina mbak urip,lidahku langsung menjilat bibir kemaluannya,sambil menghisap dan mejilat lidahku berputar disekitar kelentitnya,

mbak urip mendesis keenakan sambil memejamkan matanya dan tangan menjambak2 rambutku sambil menekan."kepala saya ditekan kekemaluannya hingga membuat saya untuk susah bernapas upppsss....saya gak bisa napas sewaktu mau mendapat udara yang adalah lendir kenikmatan mbak urip masuk kehidungku,mbak urip sekarang dibakar oleh napsu yang gak bisa bertahan,dia terus aja menekan kepala saya tampa perduli

apakah saya bisa bernapas,hingga saya mendorongnya,dia berkata tolong tuannnn jangan berhenti mbak hampir dapet , okhhhhh.......aduhhhhhhh.....k eluar aku tuan.....akhhhhh........akhir banjir lahar yang lobang vaginanya,banyak sekali hampir tersendak2 aku menelannya,dan saya gak mau berhenti sampe disitu aja,saya tetap menyedot dan kembali mbak urip berteriak lagi aduh tuannnn ....keluar lagi...urip.....sudah tuan....aammmpppunnn.....aduh. ..ngilu urip tuannnn...

"saat itu juga aku langsung menghujani senjataku ke lobang vaginanya dengan gaya doggie style,kuarah kan senjataku ke gerbang kenikmatan dan kubenam sedalam2nya kemudian kudiamkan dilobangnya,apa yang kurasakan adalah jepitan dan sedotan didalam lobang vagina mbak urip,setelah berikutnya kembali aku
memaju mundur pantatku sembali jari tanganku menusuk dan menengorek2 lobang duburnya yang terpampang dihadapanku,mbak urip kembali napsu lagi,dan dia berkata tuannnn terus,,jangan berhenti,urip geli lagi,ssttt....okhhhh.......ena k tuaannn....sambil mendesis, pinggul mbak urip memutar kaya ayakan,hingga membuat batang kemaluanku menancap lebih dalam lagi

pompa dan goyangan pinggul terus berlanjut desahan dari mbak urip tiada berhenti,aku tambah bersemangat ku goyang pantatku bagaikan piston mobil,kemudian saya berkata pada mbak urip,pelan2 suara nanti nyonya bangun,dia langsung diam sambil menikmati senjataku,tetapi untuk menahan suara dia menggigit bibir bawahnya,yang kurasakan goyangannya makin kecang akhirnya jebol kembali pertahan mbak urip orgasme datang kembali,mbak urip kembalik berdesah ohkkhhhh....aduhhhh.....tuan urip....nyampe lagi....tuan ohhh tuan.....enak banget punya tuan..akhirnya akupun mau nyampe juga dan aku mendesis sssstttt.......duh.... enakkkkk....lalu segera kucabut kuarahkan batang kemaluanku kemulutnya lalu kutekan sedalam2 hingga ketengorokannya,akhir batang kemaluanku berdenyut2

"seluruh tubuhku kejang2 menahan tumpahan lahar kenikmatan, sambil memuntah lahar, kubenamkan lagisedalam2nya,dan mbak urip menerimanya sambil memeram matanya crooottt....crootttt....croott t....keluar sudah spermaku dan disedot dengan kencang lalu ditelan

sambil bersih,dan lidah nya menyapu bersih disekitar bibirnya.mmmmhmm tuan koq asin bergetil sih peju tuannnn lalu mbak urip istirahat,dan kembali mbak urip bercerita gara nyonya berteriak aduh2 mbak buru kekamar tuan maksud mbak mau nolong,eh...gak taunya tuan lagi enak2 sambil meram,jadi mbak liatin terus aja dan lama2 bikin mbak jadi kepengen setelah tuan selesai mbak langsung kekamar
mandi,dan eh tiba2 tuan ada dibelakang mbak bikin kaget aja,soalnya mbak sudah lama gak ngerasa yang kaya gitu lagi,

aku berkata kamu suka gak kalo tuan masukin punya tuan ke...sambil menunjuk ke lobang pantatnya,akh..tuan macem2 aja itu kan buat buang kotoran masak dimasukin,saya berkata mbak apa belom pernah dimasukin? belon lah tuann,lah wong kampung manasih pernah macem2 kaya orang kota,aku berkata yah ngak sekarang nanti besok malam lagi ya,mau gak..tiba mbak diam sebentar lalu berkata yah deh tuan, asal gak sakit ya,kalo sakit gak jadi.lantas saya menjawab kalo enak kamu minta terus hehehe,setelah itu saya segera kembali kekamar,

baru saja saya mau melangkah batang kemaluan saya ditarik oleh mbak,sini tuan mbak mau cium sekali lagi yang bawah ini,lantas dicium dijilat sampe bersih dan mbak berkata sudah bersih tuan gak usah cuci lagi.

"pelan2 aku kembali masuk kamarku kulihat istri masih tidur nyenyak,dan aku berbaling disamping istriku dan mbak urip juga kembali kekamarnya,saya belom bisa memeram mataku selalu kebayang kejadian yang baru berlanjut tadi,dan kembali otak merencana permainan berikut dengan mbak urip

"pada esok malam,setelah bolak balik badanku tiba2 istriku bangun lalu dia meraba bawahku lalu dia berkata papa gak pake celana udah tidur tuh punya papa,dan istriku kembali berkata mama ketiduran besok2 lagi ya pa..mama...capek banget dikerjain sama papa sih,ya udah gak apa ma...besok juga gak apa2 mama tidur aja.

"jam dinding menuju jam tiga pagi aku masih belom bisa memeramkan mataku,dan saya bangun kembali dalam keadaan tidak berpakaian menuju dapur mau inum,tiba2 seseorang memeluku dari belakang, saya kaget langsung menengok kebelakang ternya mbak urip lagi,saya berkata koq belom tidur,mbak urip menjawab gak bisa tidur mbak ngepikir terus yang tuan ngomong itu,

apa yang aku ngomong menjawab pertanyaan mbak urip,sambil senyum2 dia kembali berkata itu tuh sambil tangan mbak urip menunjuk kearah pantatnya ,oh...aku mengerti maksudnya anal.ohhh jadi mbak pengen nyoba ya,iya tuann... te te..ta a a.pi...enak ya...tuaannn sambil senyum menundukkan kepalanya,lalu tanganku iseng meraba eh,,rupanya mbak ngak pake celana sama sekali dan bh....wah..ketaun nih mbak ini kepengen lagi,dalam hatiku berkata dasar pembantu janda ini pertama tadi pura2 berontak gak taunya nagih ama batang gwa lagi,dasar sekali kena enak aja elo nambah lagi,

saya terus aja meraba,dari atas bukit turun sampe kebukit tembakau,dan akhirnya mbak urip menarik tanganku ke arah samping meja makan kami bermain di lantai dapur,lalu dia kembali mengisap dan mejilat batang kemaluanku dan kami lakukan posisi 69 saya menyibak bulu jembutnya dengan jari tangan sembali lidahku menjilat dibibir kemaluan dan lidahku berputar disekitar clitorisnya,

mbak urip mengangkat2 pantatnya dan memberi kesempatan jariku untuk menusuk lobang pantatntya,wah peret banget gak bisa masuk,lalu saya beli ludah supaya memperlancar jari tanganku,tetapi masih aja peret lalu terpikir olehku,dan mbak tolong ambilin mentega diatas meja makan,dan mbak urip bertanya buat apa
tuan,ada deh,ayo dong isep lagi koq kamu diam.

kembali mbak urip menghisap mengulum maju mundur batang kemaluanku, sedangkan saya ambil mentega blue brand yang di atas meja lalu kuoles ke lobang analnya untuk memperlancar jari tanganku masuk ke dalam duburnya,setelah ku oles kumasukin jari terunjuku lalu jari tengahku dan tiba2 mbak urip menahan tanganku melepas kulumanya dan dia berkata aduhhh...tuaaaann...... pelan2 sakit,saya
menjawab bentar lagi juga enak dan kembali mbak urip mengulum batang kemaluanku,

sedangkan jariku keluar masuk licin dan lancar di lubang duburnya.tanganku tetap berkerja sembali mulutku menyedot itilnya mbak urip,setelah cukup lama mulut dan
lidahku berkerja di sekitar mulut kemaluannya,kembali dibanjir lendir nafsu dari mbak urip dan dia mengerang ...ssstttt aaagghh....ohh....duh..geli banget tuaaannnn....hampir nyampe tu..tuaannn...lalu saya stop menjilat dan kudorong pantanya,lalu saya berkata mbak mau masukin gak?ma...mauuuu,,,tuaannn,,

lalu mbak urip mengangkangi saya di pegang batang kemaluanku lalu dituntun ke mulut vaginanya dan di tekan,terdengar bunyinya blesss...dan kembali mbak mendesah oh,,,,,setelah masuk dia lalu mengayak menaik turunkan pantatnya,aku tidak tinggal diam satu tanganku memegang pinggulnya satu lagi meremas buah dada yang besar dan kelihatan berayun2 buah dadanya,mbak urip kembali berkata tuannn...remesin...yang keceng tuaaannn...pantat bergoyang lebih cepat,dan merasakan pangkal pahaku penuh banjir air lendir mbak urip,

karena mbak urip terlalu nafsu kembali mengerang...tuaaannn.....nyamp e.....aghh...aagghhh .....oohhhh..... mbak
keluar.. tuuaaannnn.........duhhh..duhh h....enak banget....orgasme sudahlah mbak urip...

setelah mbak urip selesai orgasme saya belom apa2 ,batang kemaluan masih mengacung kaya tugu monas,lalu aku bangun dan berkata mbak kamu nungging dong,lalu mbak urip berkata ntar tuannn cape...lagi ngilu banget lobang mbak..., aku berkata tenang aja mbak tuuaann ngak masukin kelobang itu tapi lobang ini sembali jariku menoel lobang pantatnya,dan mbak berkata tuan mau masukin ya ke
lobang pantat mbak,tapi2 pelan2 ya tuan takut sakit,aku berkata lah..kamu juga pengen nyobakan,,iiiyyaa,,,tuan mbak urip menjawab sambil senyum.

batangku masih berlumuran lendir orgasme dari mbak urip,lalu aku menyuruh mbak urip menungging dan dia menurut sambil melebarkan kedua kakinya ,lalu kuambil mentega blue brand lalu ku oles yang banyak sekali ke lobang duburnya,sembali jari tanganku mengowek lebih lebar,setelah kelihatan agak terbuka lobang pantatnya lalu kuancang batang kemaluan yang masih berlumuran lendir dari mbak urip

lalu kutekan masuk pelan2 kelobang pantanya,satu lagi tanganku mengosok itil mbak urip,dia lalu mengerang aghh....pelan tuann enak,,,ngilu memek mbak...aduh beda ya tuan rasanya...mbak berasa penuh lobang pantat mbak,terus tuan masukin lebih dalam lagi dan aku mendengar komando dari mbak urip tampa menunggu lebih lama lagi ku tekan dan masuklah semua batangku lalu ku diam sebentar lalu ku maju mundur batangku,aku merasa batangku seperti sedang merasakan
perawan lagi,

aku berasa banget karena cengkraman pantat begitu kencang dan berasa dan lebih enak dari lobang kemaluan yang becek,aku memaju mundur pantatku lebih kenceng lagi,mbak makin kencang desahannya dan tangan ku tidak berhenti makin cepat mengosok itilnya,sudah 20 menit lebih batangku dilobang duburnya mbak urip,

akhirnya kembali mbak mendesah lebih kencang tuan aduh....eeennnak...banget...ce pet tuann...ampir nyampe lagi..lalu, aku mencabut dan kuarahkan batang kemaluanku kelobangnya lalu masuk blessss...dia kembali
berteriak.. agghhh.... enak,,,,,okhh.....dan ku pompa lebih cepat lagi akhirnya mbak urip orgame dan di susul dengan berdenyut2 batang kemaluanku dan orgasmeku kembali..crooottt ....crooottt....crroottt.....k utumpahkan cairan peju kelobang memeknya,,

dan aku mendesah...mmbbakkkkk.....tuan ...dah..keluar...say a langsung rubuh kepunggung mbak urip,kupeluk dia dan badangnya penuh dengan keringatnya mmmhhh... bau badan mbak2...yang abis ditunggangi,aku lalu
memejamkan mataku beristirahat sejenak dan merasakan kenikmatan tiada tara

"mbak juga memejamkan matanya sejenak,setelah itu mbak urip berkata urip dah lama ngak main sama lelaki/suami,sekarang urip sangat bahagia ada tuan yg bisa memuaskan mbak,mbak kepengen deh tuan tiap hari maen sama mbak,mbak seneng banget lalu aku berkata ya kalo ada kesempatan pasti tuan kasih
lagi,dan pas aku mau beranjak bangun menuju kamar mandi untuk mencuci,tiba ditahan oleh mbak,dan dia berkata sini tuan biar mbak aja yang bersihin gak usah kekamar mandi,lalu mbak menurunkan mukanya ke pangkal pahaku menuju ke batang kemaluanku lalu di jilat sampai bersih dan kembali mbak urip berkata
batang tuan sudah bersih tapi rasanya asin dan rasa mentega.

aku kembali kekamarku, mbak urip juga kembali kekamarnya pas aku mau masuk kamar aku mendengar mbak siti sedang berjalan menuju kedapur untuk mencuci pakaian dan memasak karena waktu menunjukan jam empat pagi lebih,setelah beberapa ronde aku berhubungan istriku dan pembantuku mbak urip,aku baru
bisa tidur pulas,

esok pagi aku bangun kesiangan,itu juga dibanguni istri untuk berangkat kekantor,sarapan sudah tersedia oleh istriku dimeja aku sarapan dengan rahap setelah sarapan aku langsung mau berangkat kantor,sampe didepan pintu tiba2 mbak siti senyum2 aku jadi terheran2 ada apa koq tiba2 mbak siti biasanya diam bisa tersenyum.

Amung

Label