Pages

Thursday, March 7, 2013

Fenomena Alam Semesta, Siapa Si Pencipta?

messiergalaxy1Sebelum muncul pemikiran heliosentris dari Copernicus, gereja mengadopsi pemikiran Geosentris dari Ptolomeus, yang menganggap bumi sebagai pusat peredaran benda langit. Setelah pengembangan dan penjelajahan lewat teleskop dan segala perangkat observasi astronomi yang lebih canggih maka kita kagumi bahwa tata surya kita dengan matahari sebagai pusat revolusinya hanyalah satu dari 100 milyar sistem tata surya serupa!
Bahkan Galaxy Bima Sakti tempat tata surya kita hanyalah serupa piring super mungil yang mengapung di gelap gulita angkasa raya. Bagaimanakah juga bumi, tempat kita berdomisili dibandingkan dengan semesta alam itu, perumpamaan bagaikan sebutir pasir dibanding seluruh gurun, atau bagaikan setetes air yang menempel dijemari saat kita mencelupkannya di laut dibandingkan seluruh samudera itu sendiri, perumpamaan ini belumlah mencukupi.
Teleskop yang lebih canggih dengan daya tangkap lebih kuat dan lebih jauh ditambah dengan satelit2perhitungan- perhitungan fisika astronomi menyajikan kepada kita gambaran semesta yang maha raksasa ini. Sebesar apakah sebenarnya raksasa alam semesta kita ini? Mari kita bandingkan dengan bumi, diameter bumi hanya kira-kira 12.500 km! Bandingkan dengan pulau Java yang membentang sepanjang hanya 1000 km. Dengan pesawat kecil saja bisa ditempuh kurang dari 2 jam dari ujung ke ujung. Diameter bumi kita hanya 12.5 kali panjang pulau Java! Bila seberkas sinar harus melintasi jarak sepanjang diameter itu, hanya diperlukan waktu kira-kira seperdua puluh lima detik, jadi satu detik sinar dapat melintasi diameter bumi sebanyak 25 kali, sebab kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik.
  • Jarak bumi ke matahari hanya 9 menit cahaya.
  • Jarak matahari ke planet terluar sistem tata surya matahari kita, Pluto, adalah 5,5 jam cahaya.
  • Diameter galaksi Bima Sakti adalah 100.000 tahun cahaya.
  • Jarak benda terjauh dari bumi yang dapat terdeteksi hasil observasi saat ini? Milyaran tahun cahaya!

Wahai, berarti cahaya saat observasi itu adalah gambaran kejadian milyaran tahun yang lalu, jauh sebelum munculnya “manusia pertama”. Bahkan berkas cahaya yang menghasilkan gambar citra galaksi Bima Sakti yang kita nikmati saat ini yang berasal dari ujung galaksi Bima Sakti adalah lebih tua umurnya daripada usia “manusia pertama” yang kita percayai.
Orang Eropa yang mempercayai idea “manusia pertama”, semula memperkirakan bahwa alam semesta baru berumur 6000 tahun. Ketika mereka mengembangkan analisa dan mengetahui bahwa perkiraan mereka salah, maka mereka memperbaiki perkiraan itu dan mengatakan bahwa bumi (juga termasuk alam semesta) telah muncul 20 juta tahun yang lalu, namun kemudian pandangan ini berubah lagi menjadi 100 juta tahun, terus berubah melalui tingkat-tingkat hingga menjadi 6000 juta tahun yang lalu! Argumentasi ini hanya menggambarkan tiada lain daripada spekulasi yang berubah-ubah, tidak lebih.
Bila jarak bumi dengan benda terjauh yang dapat teramati adalah milyaran tahun dan jarak itu dapat dianggap sebagai jari-jari alam semesta (r) maka dapat diketahui volume alam semesta, yaitu 3,14 x r x r. Dapatkah akal kita membayangkan betapa besar dan luasnya alam semesta ini? Bagaimanakah juga kita yang telah mengimani bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan kuasa dari alam semesta ini, bagaimanakah agungnya Dia? “Super Jenius” yang yang telah menciptakan kita. Maha Suci Allah, Maha Besar Allah!permataterbesar1
Bumi kita beserta matahari dan planet-planetnya hanya merupakan satu tata surya diantara seratus milyar tata surya yang berada di galaksi Bima Sakti. Ada bermilyar-milyar galaksi di seluruh alam semesta. Sebesar itukah alam semesta? Belum, karena perhitungan di atas hanya berlaku untuk alam semesta yang teramati sesuai dengan teknologi yang ada sekarang ini. Karena sebenarnya alam semesta jauh lebih luas dari itu. Milyaran galaksi yang tampak di alam semesta ini pun hanya merupakan satu persen dari jumlah seluruh materi yang teramati di alam semesta hingga kini.
Proses kehancuran/kiamat parsial Salah satu proses alam semesta yang teramati yaitu pada proses fusi nuklir di matahari, yaitu penggabungan dua buah atom hidrogen menjadi sebuah atom helium. Dalam prosesnya membentuk unsur atom helium yang lebih besar, memancarkan energi dalam bentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Energi yang dipancarkan pada proses fusi nuklir ini akan dipancarkan tak terhingga jauhnya, hingga keluar dari batas jangkauan pengamatan kita.
Materi alam semesta kita akan menangkap energi yang dipancarkan dari alam semesta yang berada diluar jangkauan pengamatan kita. Yang dimaksud batas jangkauan pengamatan kita adalah, batas jangkauan teleskop yang paling canggih saat ini. Energi yang berasal dari luar jangkauan membentuk ikatan atom kembali, hukum kekekalan energi tetap berlangsung. Hal inilah yang terjadi pada masa setelah kehancuran suatu galaksi. Perlu diketahui baha di angkasa luar sana selalu terjadi proses bintang baru lahir/terbentuk (Nova) atau bintang mati / hancur, demikian juga galaksi, dalam jangka waktu tertentu mengalami proses penghancuran yang relatif teramati. Setelah terjadi akhir kehancuran galaksi/kiamat parsial, maka tidak ada bentuk yang tersisa padat maupun cair, semua berubah bentuk menjadi ion-ion dan gas, (ion adalah unsur atau molekul yang bermuatan listrik).
Kemusnahan galaksi ini bisa digambarkan sebagai pemusnahan alkohol atau minyak yang terbakar tanpa meninggalkan banyak jelaga. Jelas kita ketahui bahwa kemusnahan seperti itu hanyalah perubahan fisik (hukum kekekalan massa). Minyak terurai kembali menjadi senyawa-senyawa dan unsur-unsur penyusunnya.
Dalam proses habis terbakarnya galaksi, gas-gas dan ion-ion sisa pembakaran berputar dalam kecepatan tinggi dan menyebabkan daya tarik magnetik di pusat lingkaran menjadi sangat tingi. Ini mudah menjadi perangkap sinar, pusat lingkaran yang mempunyai daya tarik magnezik sangat tingi ini menyebabkan bahkan berkas sinar / cahaya pun tertarik kearah dinding-dinding pusat lingkaran yang bergerak menyedot ini. Oleh karena sinar yang masuk terperangkap maka sebagai akibatnya tentu saja daerah yang berada disekitar pusat gas yang merupakan sisa kehancuran galaksi nampak sangat gelap. Teori Black Hole.
Luas areal gas sisa pembakaran galaksi ini bisa mencapai radius jutaan tahun cahaya. Bandingkan dengan diameter galaksi yang kurang lebih 100.000 tahun cahaya.alberteinstein
Einstein pernah memperkirakan bahwa jalannya cahaya dalam alam semesta tidaklah benar-benar lurus, namun membentuk suatu garis lengkung. Hal ini pernah dicemooh kalangan fisikawan saat itu. Namun kini lewat perangkat observasi yang canggih hal ini terbukti bahwa bekas sinar dalam alam semesta adalah membentuk kurva, karena adanya medan magnet yang dihasilkan benda-benda langit.
Pembentukan Kembali Sifat benda-benda yang gelap cenderung menyerap sinar, sisa-sisa galaksi yang telah berubah bentuk menjadi ion dan gas pun kembali menyerap sinar yang dipancarkan oleh obyek-obyek lain yang berada di alam semesta. Energi yang telah dipancarkan oleh galaksi kita diserap pula oleh galaksi-galaksi lain dan demikian juga sebaliknya. Gas-gas dan ion-ion yang ada di lokasi bekas kehancuran galaksi, dengan bantuan energi yang terperangkap akan kembali saling mengikat dan membentuk massa yang bertambah lama bertambah besar. Gravitasi antara dua buah massa, cenderung saling tarik-menarik. Setelah selang waktu yang sangat lama sekali maka massa yang bertambah besar tersebut dengan bantuan energi yang terperangkap membentuk ikatan yang bertambah lama bertambah membesar dan akhirnya berubah menjadi serupa kabut.
Dalam astronomi kabut ini disebut Nebula yang merupakan cikal-bakal pembentuk tata-surya. Pada fase ini kabut Nebula belum memancarkan sinar, tetapi setelah mulai memancarkan gelombang elektromagnetik (gelombang radio) bisa diidentifikasikan sebagai radio galaksi. Untuk melacak keberadaan galaksi yang tidak memancarkan gelombang cahaya, tetapi memancarkan gelombang radio bisa menggunakan Teleskop Radip, contohnya seperti yang ada di Mt. Antero yang terletak di Puerto Rico. (Teleskop ini dapat anda lihat di film spionase James Bond, Golden Eye. Parabola raksasa statis yang anda saksikan di film tersebut adalah teleskop radio raksasa terbesar di dunia berdiameter 300 meter).vla_telescope
Gelombang radio dari galaksi bisa juga dideteksi dengan bantuan VLA (Very Large Array) Telescope yang terletak di dekat Socorro negara bagian New Mexico di Amerika Serikat. (Bagaimana bentuk teleskop VLA? cukup melihat film “Contact” yang dibintangi oleh Jodie Foster, yang nampak seperti antena parabola kita namun berderet banyak, sebenarnya adalah deretan teleskop radio yang menggunakan teknik interferometri) .
Partikel-partikel kabut oleh karena kohesi bergabung menjadi partikel yang lebih besar dan mulai membentuk kelompok-kelompok yang lebih besar, seperti kondensasi yang terjadi pada uap air, sehingga massa materi yang lebih kecil ditarik ke arah massa yang lebih besar. Pada saat massa yang lebih besar terbentuk, massa yang lebih kecil yang ada di sekitarnya oleh karena gaya gravitasi akan tertarik oleh massa yang lebih besar ini. Para ahli astronomi pada fase ini belum menemukan mengapa awan debu dan gas antar bintang ini collapse dan membentuk bintang, karena awan-awan ini dingin dan kerapatan molekulnya rendah (kurang lebih satu atom per cm3).
Mungkin banyak di antara pembaca yang pernah menyaksikan tingkah laku para astronot di ruang hampa udara, ruang -hampir- tanpa gaya gravitasi, yang menuangkan air tetapi air itu tidak tumpah, lalu air membulat bagai bola dan melayang, demikian juga setiap benda cair yang berada di luar angkasa, termasuk cairan yang berkumpul dari uap nebula. Pada pemampatan oleh gravitasi dan rotasi maka cairan yang sangat besar ini menjadi bagian yang lebih kecil dan padat, dimulailah pemebentukan benda-benda langit serta planet-planet. Hingga kini pun bumi kita hanyalah bagian luarnya / keraknya yang padat. Sedangkan di dalam kerak bumi masih bersifat cair. Setelah proses pendinginan yang sangat lama ini, ratusan juta tahun, mulailah beberapa materi kehidupan, tumbuhan, binatang dalam bentuknya yang paling sederhana mulai muncul.
Big Bang, Teori Ledakan Besar Mengenai awal mula alam semesta terbentuk ini, sebagian besar ilmuwan mendukung teori Big Bang. Teori ledakan besar. Melihat bahwa semua proses kelahiran dan kehancuran bagian alam semesta ini pun yang saat ini dapat diamati merupakan proses serupa yang diperkirakan para saintis. Dari ketiadaan, hingga adanya satu massa materi yang memiliki kepadatan maha padat (mis. bermilyar-milyar ton massa dalam 1 mm3), kemudian meledak serupa proses ledakan nuklir. Hingga kini ledakan itu terus berjalan, dan seperti diketahui para saintis pun mengakui bahwa alam kita ini tetap dalam proses mengembang. Seperti bila sebuah balon ditiup, dan balon tersebut memiliki kemampuan mengembang yang tidak terbatas. Alam semesta kita ini pun dalam keadaan proses demikian. Belum berhenti.
Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman? (QS Al-Anbiya’ 21: 30).
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kekuatan) Kami, dan sesungguhnya Kamilah yang meluaskannya.” (QS Adz Dzariyat : 47.)
QS Ali-’Imran 3 : 190-191: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

sholat-dhuhaKEUTAMAAN SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta sampai tergelincirnya (kira-kira antara jam 07 sampai jam 11). ShaLat ini dilakukan rasulullah SAW minimal dua rakaat, dan maksimal dua belas raka’at dengan salam setiap dua rakaatnya.
Abu Hurairah r.a berkata: “kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepada saya supaya berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan (puasa ayyaaamul biidh tgl 13, 14 dan 15 di bulan-bulan Hijriyah), dan Shalat Dhuha dua raka’at dan Shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari dan Muslim).
Aisyah r.a berkata:” Rasulullah SAW biasa melaksaNakan Shalat Dhuha empat raka’at, dan kadang-kadang melebihi dari itu sekehendak Allah.” (HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majalah).
Dalam riwaYat lain: “Bahwa Nabi SAW mengerjakan Shalat Dhuha sebanyak delapan raka’at dan tiap-tiap dua raKa’at bersalam.” (HR. Abu Daud)
dari Anas r.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang Shalat Dhuha dua belas raka’at, niscaya Allah akan dirikan gedung baginya di surga.” (HR. Turmudzi)
Adapun di antara fadhilah (keutamaan) Shalat Dhuha adalah sebagai penganti shadaqah, diampuni dosa-dosa orang yang menjalankan dan diluaskan rizkinya. Rasulullah bersabda : “Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng akan diampuni diampuni dosanya oleh Allah, sekali dosa itu sebanyak busa lautan.” (HR. Turmudzi)
Dalam hadist Qusdi, Nuwas bin Sam’an ra menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Wahai Anak Adam, jangai sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at pada waktu permulaan siang (yakni Shalat Dhuha), nanti pasti kucukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR. Hakim dan Thabrani)
Dari Abu Dzar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “hendaklah masing-masing kamu tiap-tiap pagi bershadaqah untuk persendian badannya. maka itap kali bacaan tasbih bacaan tasbih (subhanallah) itu shadaqah, tiap tahmid (alhamdulillah) itu shadaqah, setiap tahlil (laa ilaaha Illallah) itu shadaqah, menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan itu shadaqah, dan sebagai ganti itu semua, cukuplah mengerjakan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Demikianlah fadhilah Shalat Dhuha, adapun tata cara melakssanakan shalat ini seperti shalat sunnah lainya, dengan salam dua raka’at.
Wallahu A’lam

KEMULIAAN ORANG YANG SHALAT DHUHAkemuliaan-sholat-dhuha
Orang yang suka memulai di pagi harinya dengan menyebut dan mengagungkan Allah dengan melakukan shalat dhuha yakni shalat sunnat dua rakaat sekali, dua kali, tiga kali atau empat kali sesudah naik matahari kira-kira antara jam 7 sampai dengan jam 11, Allah SWT akan menjamin baginya dengan jaminan istimewa di dunia dan akhirat.
Perbuatan tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW selama hidupnya, sebagaimana beberapa keterangan antara lain :
“Telah berkata Abu Huraerah : Kekasih saya, (Nabi Muhammad SAW) telah berwasiat tiga perkara kepada saya, yaitu puasa tiga hari tiap-tiap bulan, sembahyang dhuha dua rakaat dan sembahyang witir sebelum tidur”. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari Muslim).
“Ada orang bertanya kepada Aisyah : Adakah Rasulullah SAW sembahyang dhuha? Jawabnya : Ada, empat rakaat, dan terkadang ia tambah yang dikehendaki oleh Allah”. (H.R. Muslim).
“Telah berkata Ummu Hani : Rasulullah SAW pernah pergi mandi, dan dilindungi oleh Fatimah, kemudian ia ambil kainnya, lalu berselimut dengan itu, kemudian ia sembahyang delapan rakaat, sembahyang Dhuha”. (Riwayat Bukhari Muslim 318 – Pengajaran Shalat).
Memang SHALAT DHUHA merupakan keistimewaan yang luar biasa, sebab manusia akan merasa berat dan bahkan terlalu berat disaat-saat yang tanggung untuk berangkat kerja atau sedang kerja (sekitar jam 7 hingga jam 11), dia menyempatkan diri dulu buat melakukan shalat sunnat tersebut.
Padahal dirasa berat hanyalah apabila belum biasa dan belum tahu keistimewaannya. Lain halnya dengan orang yang sudah tahu keistimewaannya dan imannya pun cukup kuat, tentu walau bagaimanapun keadaannya, apakah dia mau berangkat, ataukah sedang dikantor, tentu ia mengutamakan shalat itu barang sebentar, ia merasa sayang akan keutamaan ridha Allah yang ada pada shalat tersebut.
Keutamaan shalat DHUHA dalam pahalanya memadai buat mensucikan seluruh anggota tubuh yang padanya ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya. Sebagimana keterangan Rasulullah SAW bahwa setiap persendian itu ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya. Sedang dengan tasbih, tahmid, takbir dan amar ma’ruf nahyil munkar, cukuplah memadai buat kafarat kepada haq tersebut. Tapi semua itu cukuplah memadai dengan shalat DHUHA dua rakaat :
“Dari Abu Huraerah ridliyallhu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH/ MAHA SUCI ALLAH, ALHAMDULILLAH/ SEGALA PUJI BAGI ALLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU/TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, ALLHU AKBAR/ALLAH MAHA BESAR), setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakuka n dua rakaat shalat dhuha” (Riwayat Muslim – Dalilil Falihin Juz III, hal 627).
Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa shalat empat rakaat dipagi hari, Allah bakal menjamin dan mencukupkan segalanya dengan limpahan barakah sepanjang hari itu, sehingga bathinpun akan terasa damai walau apapun tantangan hidup yang merongrong, karena dia telah sadar semua itu ketetapan Allah :
“Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk KU, yaitu sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu” (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya’la).
Dengan lafadz lain berbunyi :
“Hai anak Adam, bersembahyanglah untuk KU empat rakaat pada pagi hari, aku akan mencukupimu sepanjang hari itu” (Riwayat Ahmad dari Abi Murrah).
Coba renungkankan isi daripada do’a setelah shalat dhuha itu, nadanya seolah-olah memaksa untuk diperkenankan oleh Allah. Dan memang demikianlah lafadz do’a tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW :
“Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha (milik) Mu, kecantikan ialah kencantikan (milik) Mu, keindahan itu keindahan (milik) Mu, kekuatan itu kekuatan (milik) Mu, kekuasaan itu kekuasaan (milik) Mu, dan perlindungan itu perlindungan Mu”.
Ya Allah, jika rizqiku masih diatas langit, turunkanlah (berlafadz perintah), dan jika ada di didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar, mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba Mu yang shaleh”.
Itulah keistimewaan dan keutamaan shalat DHUHA, didunia memberikan keberkahan hidup kepada pelakunya, diakheratpun /di hari kiamat orang itu dipanggil/dicari Tuhan untuk dimasukkan ke dalam syurga, sebagaimana sabda Nya didalam hadits qudsi :
“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (Riwayat Thabrani dari Abu Huraerah).

Sedekah Yang Salah Alamat

sedekahSuatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,
“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah!’ Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’
“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.
“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,’Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’
Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.
Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, ‘Ya Allah! Segala puji ha­nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!’
Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

Keutamaan Shalat Tahajud

Di antara ajaran Rasulullah SAW yang paling dianjurkan adalah shalat Tahajud. Sehingga, dalam literatur fikih Islam, shalat Tahajud diberi hukum sunah muakkadah (sangat dianjurkan).
Shalat Tahajud ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan disyaratkan tidur terlebih dahulu. Pelaksanaan Tahajud itu sendiri dikaitkan dengan waktu yang utama, yaitu sepertiga malam terakhir. Bahkan, ada yang menyebut waktu shalat Tahajud adalah di saat ketika kita dapat mendengar suara jarum yang jatuh di atas lantai.
Allah SWT berfirman, ”Dan di antara waktu malam, maka bertahajudlah sebagai (ibadah) kesunatan bagimu, semoga Tuhan mengangkatmu ke derajat yang mulia.” (Al-Israa’: 79).
Untuk melaksanakan shalat Tahajud memang merupakan perjuangan yang sangat berat. Apalagi ia dilaksanakan pada waktu manusia sedang enak-enaknya tidur, dalam udara yang dingin, bahkan harus perang melawan nafsu dan setan yang akan selalu membisikkan untuk tidur lelap. Namun, Allah Maha Mengetahui setiap ibadah hamba-Nya dan Maha Penyayang terhadap usaha taqarrub kepada-Nya, Dia memberikan fadhilah (keutamaan) yang besar kepada siapa saja yang melakukan ibadah sunah ini, yaitu derajat yang mulia, baik di dunia ini maupun di hadapan-Nya nanti, sebagaimana tersirat dalam ayat di atas.
Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud ini, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni’.”
Mahasuci Allah. Itulah tiga keutamaan shalat Tahajud dan ketiganya pula merupakan harapan setiap hamba. Setiap hamba pasti berharap doanya terkabul, permintaannya diberikan, dan dosa-dosa diampuni. Mustahil bagi seorang hamba berharap bahwa setiap doanya ditolak, permintaannya diabaikan, dan dosa-dosanya terus menumpuk.
Alangkah indahnya jika setiap kita umat Islam bisa mengumandangkan adzan, lalu shalat Tahajud, dan kemudian dilanjutkan dengan doa. Doa untuk kebaikan dan kesejahteraan bangsa, meminta rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, serta kehidupan yang baik (hasanah). Kita memohon ampun setiap dosa yang kita sengaja maupun tidak sengaja, dengan segala pengakuan khilaf kepada Rabb yang Maha Pengampun.
Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah pendiri langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkau-lah al-Haq, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga dan neraka-Mu adalah benar, para nabi-Mu adalah benar dan Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar. Wallahu a’lam.

Inilah 8 Lubang Yang Mengagumkan!

Lubang ini tidak hanya luar biasa, namun beberapa di antaranya benar-benar menakutkan – terutama no  8. Lubang-lubang ini mengingatkan kita tentang bagaimana kecilnya kita.
1. Kimberley Big Hole – South Africa
 kimberley-big-hole-1
Lubang ini adalah yang terbesar pernah digali manusia di atas bumi ini, tambang ini mempunyai kedalaman 1.097 meter dan telah menghasilkan lebih dari 3 ton berlian sebelum ditutup pada tahun 1914.
 kimberley-big-hole-2
Jumlah tanah yang terbuang oleh penambangan diperkirakan sekitar 22.5 juta ton.
 ***
2. Glory Hole – Monticello Dam, California
Glory hole berguna ketika bendungan dalam kondisi kelebihan air yang harus dilimpaskan dari waduk.

glory-hole-1
Ini adalah ‘Glory Hole’ di Bendungan Monticello, dan merupakan spillway terbesar di dunia, dengan ukuran ini mampu melimpaskan 14.400 kaki kubik air setiap detik.
 glory-hole-2
glory-hole-3
Lubang dapat dilihat pada bagian kiri atas foto di atas. Jika Anda terjun ke dalam spillway untuk beberapa alasan, tubuh Anda akan memancar keluar di bagian bawah bendungan (di bawah).
 glory-hole-4
***
3. Bingham Canyon Mine, Utah
 bingham-canyon-mine-11
Lubang ini dibuat manusia untuk pertambangan. Pengerukan dimulai pada tahun 1863 dan masih terus berlangsung sampai dengan hari ini. Pada saat ini ukuran lubang adalah dengan kedalaman 0,75 mil dan lebar 2,5 mil.
 bingham-canyon-mine-21
***
4. Great Blue Hole, Belize  
great-blue-hole-11
Fenomena geografis yang luar biasa ini dikenal sebagai “blue hole” terletak 60 mil di bagian daratan Belize. Terdapat banyak “blue hole” di seluruh dunia, tetapi tidak seperti yang menakjubkan ini.
 great-blue-hole-21
Pada permukaan diameter lubang adalah 0,25 mil, dengan kedalaman mencapai 145 meter. Dengan jelas bisa diamati dengan menyelam.
***
5. Mirny Diamond Mine, Serbia
 mirny-diamond-mine-11
Banyak orang telah melihat lubang satu ini. Mereka berpendapat bahwa penambangan intan ini hasil perbuatan manusia terburuk yang pernah ada di dunia. Pada 525 meter kedalaman dan diameter atas 1200 meter, bahkan telah ditetapkan larangan terbang di atas zona lubang karena beberapa helikopter pernah jatuh kedalam lubang tersebut.
 mirny-diamond-mine-21
Panah merah pada foto di atas adalah yang truk besar.
 mirny-diamond-mine-31
***
6. Diavik Mine, Canada
 diavik-mine-11
Tambang luar biasa ini dapat ditemukan 300 km Yellowknife di timur laut Kanada.
 diavik-mine-2
Tambang ini sangat besar dan berada di daerah yang jauh sehingga memiliki bandara dengan landasan yang cukup besar untuk menampung sebuah Boeing 737. Sangat indah terlihat dari atas ketika musim dingin dan di sekitarnya adalah gurun es .
***
7. Sinkhole in Guatemala
 sinkhole-1
Sinkhole disebabkan ketika air, biasanya air hujan atau air selokan, di pompa dari bumi pada skala besar, sehingga menyebabkan perubahan tekanan dari bawah, ketidakstabilan alam dan menyebabkan permukaan tanah “collaps” atau runtuh ke dalam bumi.
 sinkhole-2
Ini adalah foto dari sinkhole yang terjadi awal tahun 2003 di Guatemala. Lubang ini menelan belasan rumah dan menewaskan sedikitnya 3 orang.
 sinkhole-3
Kesalahan pekerja menyebabkan lubang runtuh dan memutuskan pipa kotoran.
***
8. Dan satu yang benar-benar menakutkan
 whitehouse
“White House” dikenal sebagai “Rat Hole (lubang tikus)”. Mampu menyerap triliun dan triliun USD setiap tahun! Tidak pernah akan terdengar lagi. Ini membuat saya bergidik!

Nomor Telepon ekspedisi TIKI ( TIKINDO ) untuk cek nomor resi.

Tiki Ambon, alamat : Jl.Am.Sangaji No.59, tlp : 0911-347857
Tiki Balikpapan, alamat : Jl.Jend.Sudirman No.235, tlp : 0542-744717
Tiki Banda Aceh, alamat : Jl.Tp.Polem No.76 Peunayong, tlp : 0651-21554
Tiki Bandar Lampung, alamat : Jl.Nusantara No.2, tlp : 0721-701323
Tiki Bandung, alamat : Jl.Otto Iskandardinata No.471-473, tlp : 022-5200364
Tiki Bangil, alamat : Jl.Patimura No.424, tlp : 0343-743991
Tiki Bangkalan, alamat : Jl.Khm.Kholil No.34, tlp : 031-3091919
Tiki Banjarmasin, alamat : Jl.S.Parman Kompl.Karimata No.2, tlp : 0511-3364424
Tiki Banyuwangi, alamat : Jl.Kepiting Ruko Permata Indah No.11, tlp : 0333-414037
Tiki Batam, alamat : Jl.Raya Ali Haji , Lubuk Baja Barat Komp.Wira Mustika F 6-7, tlp : 0778-425783
Tiki Bekasi, alamat : Jl.Ra.Kartini No.11 I, tlp : 021-88341047
Tiki Bengkulu, alamat : Jl.Letjen S Parman No.56, tlp : 0736-22326
Tiki Biak, alamat : Jl.Imam Bonjol No.26, tlp : 0981-24150
Tiki Bogor, alamat : Jl.Pengadilan 9 Ruko No.14-15, tlp : 0251-321798
Tiki Bojonegoro, alamat : Jl.Tgp No.10 Rt 20, tlp : 0353-880545
Tiki Bontang, alamat : Jl.Ir.Juanda No.17, tlp : 0548-25534
Tiki Cilacap, alamat : Jl.Gatoto Subroto No.108, tlp : 0282-535813
Tiki Cirebon, alamat : Jl.Brigjend.Dharsono [By Pass] 10/3, tlp : 0231-246116
Tiki Denpasar, alamat : Jl.Kapten. Regug No.1, tlp : 0361-223049
Tiki Depok, alamat : Jl.Mangga Raya No.141, tlp : 021-77205535
Tiki Garut, alamat : Jl.Cimanuk Jayawaras No.29 / 13 Rt.01/02, tlp : 0262-231167
Tiki Gorontalo, alamat : Jl.Hos Cokroaminoto No.261, tlp : 0435-827034
Tiki Gresik, alamat : Jl.Dr.Wahidin S.H. 99, tlp : 031-60739129
Tiki Pusat / Tiki Jakarta, alamat : Jl.Raden Saleh Raya No.2 Call Center : (021)500125 (021)31922309
Tiki Jambi, alamat : Jl.Mr.Roem 39 Jambi, tlp : 0741-35013
Tiki Jayapura, alamat : Jl.Argapura I No. 1-2, tlp : 0967-532509
Tiki Jember, alamat : Jl.Gajah Mada 159, tlp : 0331-425212
Tiki Jogjakarta, alamat : Jl.Mantrigawen Lor No.12, tlp : 0274-374737
Tiki Jombang, alamat : Jl.Kusuma Bangsa 58-B, tlp : 0321-862591
Tiki Karawang, alamat : Jl.Dewi Sartika Li / 3, tlp : 0267-411171
Tiki Kediri, alamat : Jl.Adi Sucipto No.156, tlp : 0354-690919
Tiki Kendari, alamat : Jl.Sultan Hasanuddin No.90, tlp : 0401-321103
Tiki Kota Ranai [Natuna], alamat : Jl.Dt.Kaya Wan Mohd.Benteng, tlp : 0773-31196
Tiki Kudus, alamat : Jl.Sunan Muria No. 2 A, tlp : 0291-440647
Tiki Kupang, alamat : Jl.Herewila No.34, tlp : 0380-821216
Tiki Lamongan, alamat : Jl.P.Sudirman Ruko Permata Kav.46, tlp : 0322-322222
Tiki Lumajang, alamat : Jl.A.Yani 139, tlp : 0334-892641
Tiki Madiun, alamat : Jl.Gajah Mada 133, tlp : 0351-455111
Tiki Makassar, alamat : Jl.Jend.A.Yani No.21, tlp : 0411-317888
Tiki Malang, alamat : Jl.Arief Rahman Hakim No.8, tlp : 0341-326988
Tiki Manado, alamat : Jl.Walanda Maramis No.244, tlp : 0431-865591
Tiki Manokwari, alamat : Jl.Trikora Wosi No.48 [Kompl.Bengkel Suroboyo], tlp : 0986-211434
Tiki Mataram, alamat : Jl.Anyelir No. 1, tlp : 0370-633014
Tiki Medan, alamat : Jl.Brigjen Katamso No.27 C, tlp : 061-4532076
Tiki Merauke, alamat : Jl.Parakomando No.19, tlp : 0971-324564
Tiki Mojokerto, alamat : Jl.Bhayangkarra No.8, tlp : 0321-6238800
Tiki Nabire, alamat : Jl.Yos Sudarso Komp.Dpr Lama Depan Taman Gizi, tlp : 0984-25771
Tiki Padang, alamat : Jl.Nipah No.481 Padang, tlp : 0751-25011
Tiki Palangkaraya, alamat : Jl.Jend.S.Parman No.39, tlp : 0536-3229290
Tiki Palembang, alamat : Jl.Letkol Iskandar No 241 B 24 Ilir, tlp : 0711-364048
Tiki Palu, alamat : Jl.Diponegoro No.166, tlp : 0451-422536
Tiki Pamekasan, alamat : Jl.Jokotole 181, tlp : 0324-325662
Tiki Pandaan, alamat : Jl.Raya Kalitengah No.5, tlp : 0343-631960
Tiki Pangkal Pinang, alamat : Jl.Jend.Sudirman No.20, tlp : 0717-421893
Tiki Pasuruan, alamat : Jl.Slagah No.47, tlp : 0343-411425
Tiki Pekalongan, alamat : Jl.Jend Urip Sumoharjo No.241, tlp : 0285-7906315
Tiki Pekanbaru, alamat : Jl.rambutan II No.17 telp.0761-565656
Tiki Pekanbaru, alamat : Jl.Teuku Umar No. 23, tlp : 0761-36975
Tiki Pontianak, alamat : Jl.Tanjung Pura No.91, tlp : 0561-732528
Tiki Probolinggo, alamat : Jl.Imam Bonjol No.17, tlp : 0335-422463
Tiki Purwakarta, alamat : Jl.Ibrahim Singadilaga No.86 C, tlp : 0264-8220449
Tiki Purwokerto, alamat : Jl.Jend.Sudirman No.107 B, tlp : 0281-623696
Tiki Salatiga, alamat : Jl.Jend.Sudirmanpertokoan Makutarama No. 25 B, tlp : 0298-316587
Tiki Samarinda, alamat : Jl.Ar.Hakim No.11, tlp : 0541-742610
Tiki Sangatta, alamat : Jl.Yos Sudarso Iv No.4, tlp : 0549-22917
Tiki Semarang, alamat : Jl.Mh Thamrin No.92, tlp : 024-3569532
Tiki Serang, alamat : Jl.Kh Sochari No.44 Kidang, tlp : 0254-206892
Tiki Sidoarjo, alamat : Jl.S.Parman No.32, tlp : 0318540406
Tiki Solo, alamat : Jl.Brigjen Slamet Riyadi No.166-170, tlp : 0271-644363
Tiki Sorong, alamat : Jl.Maleo No.6 Perum Pemda Hbm, tlp : 0951-331621
Tiki Sukabumi, alamat : Jl.Ar.Hakim No. 10 B, tlp : 0266-212632
Tiki Surabaya, alamat : Juanda, tlp : 031-8686789
Tiki Surabaya, alamat : Jl.Kedungsari No. 65-67, tlp : 0315322942
Tiki Tangerang, alamat : Jl.Merdeka No. 324 Cimone, tlp : 021-5517640
Tiki Tanjung Balai Karimun, alamat : Jl.Teuku Umar No. 20, tlp : 0777-31508
Tiki Tanjung Pandan, alamat : Jl.Sriwijaya No.49, tlp : 0719-21593
Tiki Tanjung Pinang, alamat : Jl.Pos No. 8, tlp : 0771-21881
Tiki Tarakan, alamat : Jl.Yos Sudarso Rt 12 No.54, tlp : 0551-21986
Tiki Tasikmalaya, alamat : Jl.Tentara Pelajar No.64, tlp : 0265-336405
Tiki Tegal, alamat : Jl.Kapten Sudibyo No. 56, tlp : 0283-342159
Tiki Ternate, alamat : Jl.Kesatrian No.185, tlp : 0921-21860
Tiki Timika, alamat : Jl.Jend.A.Yani No.5, tlp : 0901-321104
Tiki Tuban, alamat : Jl.Kh.Agus Salim No.31-A, tlp : 0356322348
Tiki Tulungagung, alamat : Jl.Ngurah Rai No.13, tlp : 0335-335703

Saturday, March 2, 2013

Kisah-kisah di Balik Keajaiban Shalat Hajat



Mereka yang mendapatkan keajaiban Shalat Hajat
A. Menghidupkan Keledai yang Mati
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)


B. Tercapainya Seluruh Hajat
Di dalam kitab Hasyiyatu Ibnu ‘Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini, dan tercapai seluruh hajatnya.
C. Dikabulkan Permintaannya Oleh Khalifah Utsman bin Afan
Dalam kitab Mu’jamu ash-Shoghir wal Kabiir, Imam Thabrani menceritakan:
Ada seorang laki-laki memiliki kebutuhan (hajat), kemudian ia memintanya kepada Amirulmukminin Utsman bin Afan, tetapi Utsam bin Afan tidak memberikan apa yang dimintanya. Kemudian ia bertemu seseorang, yaitu Utsman bin Hunaif. Lalu ia mengadukan permasalannya kepadanya. Akhirnya, Utsman bin Hunaif menyuruhnya untuk melaksanakan shalat hajat, sebagaimana yang telah diajarkan –tata caranya– dalam hadits. Kemudian, ia pun mengerjakannya. Setelah itu, ia pun datang kembali menemui Utsam bin Afan. Tidak disangka, Utsam bin Afan memuliakannya dan mengabulkan permintaan laki-laki tersebut. Dengan kejadian itu, ia pun menemui Utman bin Hunaif (yang telah mengajarkannya shalat hajat) dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
D. Ditolong Oleh Gubernur Thulun –Mesir–
Abu Al-Hasan As-Shaffar Al-Faqih berkata dan menceritakan,
Suatu ketika, kami bersama Al-Hasan bin Sufyan An-Naswi. Banyak orang-orang terhormat yang mengunjunginya dari berbagai negeri yang jauh untuk mengikuti majelis taklimnya, guna menuntut ilmu dan mencatat riwayat hadits.
Suatu hari, ia pergi menuju majelisnya, tempat ia menyampaikan riwayat-riwayat hadis, lalu ia berkata, “Dengarkanlah apa yang akan aku sampaikan kepada kalian sebelum kita memulai pelajaran. Kami memaklumi bahwa kalian adalah sekelompok orang yang diberikan banyak kenikmatan dan termasuk orang-orang yang terpandang. Kalian tinggalkan negeri kalian, berpisah dari kampung halaman dan teman-teman, hanya demi menuntut ilmu dan mencatat riwayat hadits. Kalian tidak menyadari bahwa kalian telah menempuh semua kesulitan ini demi ilmu, atau telah menanggung apa yang telah kalian tanggung, yaitu berupa kesusahan dan kelelahan yang menjadi salah satu konsekuensinya. Sesungguhnya aku ingin menceritakan kepada kalian sebagian kesulitan yang aku alami di dalam menuntut ilmu, serta bagaimana Allah SWT memberikan jalan keluar untukku dan para sahabatku –dengan keberkahan ilmu dan kemurnian aqidah– dari segala kesempitan dan kesulitan. Ketahuilah, sejak muda aku telah meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu dan mencatat riwayat hadits.
Takdir membawaku sampai ke Maroko, kemudian menuju Mesir, bersama tujuh orang sahabatku sesama penuntut ilmu dan pendengar hadits. Kami lalu berguru kepada seorang guru, ulama yang paling menonjol pada waktu itu. Paling banyak meriwayatkan hadits, paling mengetahui sanad-sanadnya, dan paling otentik periwayatan hadisnya. Ia menjelaskan hadis setiap hari sedikit demi sedikit, sehingga memakan waktu yang cukup lama. Akibatnya, kami menjadi kehabisan bekal. Kondisinya sampai memaksa kami untuk menjual barang-barang yang kami bawa, berupa baju dan celana. Akhirnya, tidak ada lagi milik kami yang tersisa untuk memperoleh biaya makan satu hari pun.
Tiga hari tiga malam kami lalui tanpa dapat mencicipi sesuatu apa pun. Sampai pada suatu pagi di hari keempat, tak satu pun di antara kami yang dapat bergerak karena kelaparan. Kondisinya memaksa kami harus menahan rasa malu dan mengorbankan muka kami untuk meminta-minta, padahal diri kami menolak dan hati kami merasa keberatan.
Setiap orang dari kami menolak melakukan hal itu, namun situasi dan kondisinya benar-benar memaksa untuk meminta-minta. Akhirnya, semuanya sepakat untuk menuliskan nama-nama kami di atas sebuah kain dan meletakkannya di atas air, barangsiapa yang namanya muncul ke permukaan, maka ia yang harus pergi meminta dan mencari makanan untuk dirinya serta sahabat-sahabatnya.
Kain yang tertulis dengan namaku kemudian muncul ke permukaan. Aku bingung dan terkejut, dalam hatiku menolak untuk meminta-minta dan menanggung hina. Lalu, aku bergegas pergi ke satu sudut masjid untuk melakukan shalat dua rakaat dalam waktu cukup lama. Berdoa kepada Allah SWT dengan nama-nama-Nya yang Mahaagung dan kalimat-kalimat-Nya yang Mahamulia, agar menghilangkan kesusahan ini dan memberikan jalan keluarnya.
Belum selesai aku melakukan shalat, seorang pemuda tampan tiba-tiba masuk ke dalam masjid dengan pakaian bersih dan bau yang wangi, diikuti oleh seorang pengawal yang memegang sebuah sapu tangan.
Ia bertanya, “Siapa di antara kalian yang bernama Al-Hasan bin Sufyan?”
Aku mengangkat kepalaku dari sujudku, lalu menjawab, “Aku Al-Hasan bin Sufyan, apa yang Anda inginkan?”
Ia menjawab, “Sesungguhnya sahabatku, Gubernur Ibnu Thulun menyampaikan salam hormat dan permohonan maafnya atas kelalaiannya di dalam memberikan perhatian mengenai kondisi kalian, juga atas kelalaian yang terjadi di dalam memenuhi hak-hak kalian. Ia mengirimkan sejumlah bekal untuk hari ini. Sedangkan besok, ia sendiri yang akan mengunjungi kalian untuk meminta maaf secara langsung.”
Pemuda tersebut memberikan di tanganku masing-masing sebuah pundi berisi uang seratus dinar. Aku heran dan kebingungan.
Maka, aku berkata kepada pemuda tersebut, “Ada kisah apakah dibalik ini semua?”
Ia berkata, “Aku adalah salah seorang pelayan khusus Gubernur Ibnu Thulun.
Pagi tadi, aku menemuinya bersama sejumlah sahabat yang lain, lalu gubernur mengatakan kepadaku, “Hari ini aku ingin menyendiri, maka pulanglah kalian ke rumah masing-masing!”
Aku pun pulang bersama yang lainnya. Sesampainya di rumah, belum sempat aku duduk, seorang utusan gubernur mendatangiku dengan tergesa-gesa, memintaku untuk kembali. Aku segera memenuhi panggilannya dan mendapatkan gubernur sedang berada sendirian di rumahnya. Ia meletakkan tangan kanannya di atas pinggangnya, menahan rasa sakit yang teramat sangat di dalam perutnya.
Ia berkata kepadaku, “Apakah engkau mengenal Al-Hasan bin Sufyan dan sahabat-sahabatnya?”
Aku menjawab, “Tidak.”
Ia berkata lagi, “Pergilah ke sektor fulan dan masjid fulan, bawalah pundi-pundi ini dan serahkan kepadanya dan para sahabatnya. Sudah tiga hari mereka kelaparan dengan kondisi yang mengenaskan. Sampaikan permintaan maafku, dan katakan bahwa besok pagi aku akan mengunjungi mereka untuk meminta maaf secara langsung.”
Pemuda itu berkata, “Aku menanyakan tentang sebab yang membuatnya berbuat demikian, maka ia berkata, ‘Ketika aku masuk ke dalam rumah ini sendiri untuk beristirahat sesaat, aku tertidur dan bermimpi melihat seorang penunggang kuda sedang berlari di angkasa dengan begitu stabilnya –seperti layaknya berlari di atas hamparan bumi– sambil memegang sebilah tombak. Aku melihatnya sambil tercengang hingga ia turun di depan pintu rumah ini, lalu meletakkan tombaknya di atas pinggangku, dan berkata, ‘Bangun, dan temuilah Al-Hasan bin Sufyan dan para sahabatnya.’ Bangun, dan temuilah mereka, sesungguhnya mereka kelaparan sejak tiga hari yang lalu di masjid fulan!’
Aku bertanya, ‘Siapakah engkau?” Ia menjawab, ‘Aku Ridhwan, penjaga pintu surga.’ Semenjak ia meletakkan ujung tombaknya di pinggangku, aku merasakan sakit yang teramat sangat, membuatku tidak dapat bergerak. Maka, segeralah engkau sampaikan uang ini kepada mereka, agar rasa sakit ini menghilang dariku.”
Al-Hasan berkata, “Kami tercengang mendengar kisah tersebut, bersyukur kepada Allah SWT dan dapat memperbaiki kembali kondisi kami. Namun, diri kami merasa tidak nyaman lagi untuk menetap di tempat itu. Agar kami tidak dikunjungi oleh gubernur dan rahasia kami diketahui oleh orang lain, sehingga menyembabkan melambungnya reputasi dan kedudukan kami, dan semua itu akan menimbulkan sifat riya’. Maka, malam itu juga kami meninggalkan Mesir. Dan, ternyata setiap orang dari kami menjadi seorang tokoh ulama dan terpandang di zamannya.
Keesokan paginya, Gubernur Ibnu Thulun datang ke tempat itu untuk mengunjungi kami, lalu dikabarkan kepadanya mengenai kepergian kami. Kemudian, ia memerintahkan untuk membeli pertokoan/pasar seluruhya dan mewakafkannya untuk kepentingan masjid dan para perantau, orang-orang penting, dan para penuntut ilmu sebagai bekal mereka, agar kebutuhan mereka tidak lagi terabaikan dan tidak mengalami seperti yang kami alami. Semua itu disebabkan oleh kekuatan agama, kebersihan aqidah dan Allah SWT Maha Pemberi Taufiq.”
***

Pendeta Masuk Islam (Dr. Muhammad Yahya Waloni)


PAGI menjelang siang hari itu, nuansa Idul Fitri 1427 Hijriah masih terasa di Tolitoli. Hari itu baru memasuki hari ke-9 lebaran. Kendati terik panas matahari masih mengitari Tolitoli dan sekitarnya, tetapi denyut aktivitas warga tetap seperti biasa.
Begitupun di sekitar Jalan Bangau, Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, Kabupaten Tolitoli. Aktivitas sehari-hari warga berjalan seperti biasa.
Kecuali di salah satu rumah kost di jalan itu, pintunya tampak masih tertutup rapat. Di rumah kost inilah, Yahya Yopie Waloni (36), bersama istrinya Lusiana (33) dan tiga orang anaknya tinggal sementara. “Pak Yahya bersama istrinya baru saja keluar. Sebaiknya bapak tunggu saja di sini, sebelum banyak orang. Karena kalau pak Yahya ada di sini banyak sekali tamunya. Nanti bapak sulit ketemu beliau,” jelas ibu Ani, tetangga depan rumah Yahya kepada Radar Sulteng.

Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan A. Qomarun Shofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Mohammad Yahya sebelum memeluk Islam, pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004. Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. Tahun 2004 ia kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006.
Sambil menunggu kedatangan Yahya, ibu Ani mempersilakan Radar Sulteng masuk ke rumahnya. Sebagai tetangga, Ibu Ani tahu banyak aktivitas yang terjadi rumah kontrakan Yahya. “Pak Yahya pindah di sini kira-kira baru tiga minggu lalu. Sejak pindah, di sini rame terus. Orang-orang bergantian datang. Ada yang datang dengan keluarganya. Malah ada yang rombongan dengan truk dan Kijang pickup. Karena rame sekali terpaksa dibuat sabua (tenda, red) dan drop kursi dari kantor Lurah Tuweley,” cerita ibu Ani.
Hari pertama Yahya pindah di Jalan Bangau itu, orang-orang berdatangan sambil membawa sumbangan. Ada menyumbang belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden dan kursi. Mereka bersimpati karena Yahya sekeluarga saat pindah dari tempat tinggal pertamanya hanya pakaian di badan. Rumah yang mereka tempati sebelumnya di Tanah Abang, Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja. Sehingga barang yang bukan miliknya ia tanggalkan semuanya.
Tidak lama menunggu di rumah Ibu Ani, datang dua orang ibu-ibu yang berpakaian dinas pegawai negeri sipil. Keduanya juga mampir di rumah Ibu Ani. Salah satu dari mereka adalah Hj Nurdiana, pegawai di Balitbang Diklat, Pemkab Tolitoli. Ibu berjilbab ini ternyata guru mengaji. Dia adalah guru mengaji yang khusus membimbing istri Yahya. “Saya baru tiga kali pertemuan dengan ibu Yahya. Supaya ibu Yahya mudah memahami huruf hijjaiyah, saya menggunakan metode albarqy. Alhamdulillah sekarang sedikit sudah bisa,” kata Nurdiana.
Menurutnya, dia tidak kesulitan mengajari ibu Yahya. Malah, katanya, ibu Yahya cepat sekali memahami huruf-huruf hijaiyah yang diajarkan. Karena itu dia memperkirakan kemungkinan dalam waktu tidak lama ibu Yahya sudah bisa lancar mengaji.
Hanya sekitar 20 menit menunggu di rumah ibu Ani, bunyi kendaraan sepeda motor butut milik Yahya terdengar memasuki halaman rumah kontrakannya. Radar Sulteng diterima dengan senang hati, lalu dipersilakan duduk di sofa. Sementara Yahya memilih duduk di lantai alas karpet. Badannya disandarkan ke kursi sofa. “Kita lebih senang duduk di bawah sini,” tuturnya dengan logat kental Manado.
Cara duduk Yahya, tampak tidak tenang. Sesekali ia membuka kedua selangkangnya. Ternyata karena baru beberapa hari selesai disunat. “Setelah tiga hari saya masuk Islam, saya langsung minta disunat di rumah ini,” cerita Yahya, sesekali disertai canda.
Penataan interior rumah kost Yahya tampak apik. Di dinding ruang tamu tampak terpampang kaligrafi ayat kursi yang dibingkai dengan warna keemasan. Di sisi lain, kaligrafi Allah-Muhammad juga terpampang. Di meja ruang tamu terdapat dua buah Alquran lengkap terjemahannya. Di tengah meja itu, juga masih ada tiga toples kue lebaran. “Rumah ini saya kontrak sementara. Saya sudah bayar Rp2,5 juta,” rinci Yahya.
Di tengah asiknya bercerita, istri Yahya, Mutmainnah menyuguhkan beberapa cangkir teh panas. “Silakan diminum air panasnya,” kata ibu tiga anak ini yang saat itu mengenakan jilbab cokelat.
Tidak lama kemudian, dia masuk di salah satu kamar dan mengajak guru mengajinya Hj Nurdiana bersama rekannya. Dari balik kamar itulah terdengar suara Mutmainnah yang sedang mengeja satu per satu huruf hijaiyah. Terdengar memang masih kaku, tetapi berulang-ulang satu per satu huruf-huruf Alquran itu dilafalkannya.
Lain halnya dengan suaminya, Yahya. Pria kelahiran Manado ini mengaku sudah bisa melafalkan beberapa ayat setelah beberapa kali diajarkan mengaji oleh A. Qomarun Shofa. Selain A. Qomarun Shofa, selama ini ia juga mendapat bimbingan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tolitoli, Yusuf Yamani. “Hanya lima menit saya diajarkan. Saya langsung paham. Surat Fatihah saya sudah hafal,” ujar Yahya.
Selain belajar mengaji dan menerima tamu, aktivitas Yahya juga kerap menghadiri undangan di beberapa masjid. Tidak hanya dalam kota, tetapi sampai ke desa-desa di Kabupaten Tolitoli. “Saya ditemani beberapa orang. Ada juga dari Departemen Agama,” katanya.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan A. Qomarun Shofa, sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. “Hari itu saya sudah mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun Pak A. Qomarun Shofa,” cerita Yahya. Apa yang melatari sampai Yahya dan keluarganya memeluk Islam.
Mengalami Mimpi yang Sama dengan Istrinya
Pak Yahya, begitu sapaan akrabnya. Pria kelahiran Manado tahun 1970 ini lahir dari kalangan terdidik dan disiplin. Ayahnya seorang pensiunan tentara. Sekarang menjabat anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara. Sebagai putra bungsu dari tujuh bersaudara, Yahya saat bujang termasuk salah seorang generasi yang nakal. “Saya tidak perlu cerita masa lalu saya. Yang pasti saya juga dulu pernah nakal,” tukasnya.
Lantaran kenakalannya itulah mungkin, sehingga beberapa bagian badannya terdapat bekas tato. Di lengannya terdapat bekas luka setrika untuk menghilangkan tatonya. “Ini dulu bekas tato. Tapi semua sudah saya setrika,” katanya sambil menunjuk bekas-bekas tatonya itu.
Postur tubuhnya memang tampak mendukung. Tinggi dan tegap. Meski ia pernah nakal, tetapi pendidikan formalnya sampai ke tingkat doktor. Ia menyandang gelar doktor teologi jurusan filsafat. Saat ditemui, Yahya memperlihatkan ijazah asli yang dikeluarkan Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004. Sehingga titel yang didapatnya pun akhirnya lengkap menjadi Dr. Yahya Yopie Waloni, S.TH, M.TH.
Sebelum menyatakan dirinya masuk Islam, beberapa hari sebelumnya Yahya mengaku sempat bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lamanya, kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli. Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut. Dan anehnya lagi, jam pertemuannya dengan si penjual ikan itu, tidak pernah meleset dari pukul 09.45 Wita.
“Kepada saya, si penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya Sappo. Tapi dia baik sekali dengan saya,” cerita Yahya.
Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, Yahya mengaku berdialog panjang soal Islam. Tapi Yahya mengaku aneh, karena si penjual ikan yang mengaku tidak lulus Sekolah Dasar (SD) tetapi begitu mahir dalam menceritakan soal Islam.
Pertemuan ketiga kalinya, lanjut Yahya, si penjual ikan itu sudah tampak lelah. “Karena saya lihat sudah lelah, saya bilang, buka puasa saja. Tapi si penjual ikan itu tetap ngotot tidak mau buka puasanya,” cerita Yahya.
Sampai saat ini Yahya mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan penjual ikan itu. Si penjual ikan mengaku dari dusun Doyan, desa Sandana (salah satu desa di sebelah utara kota Tolitoli). Meski sudah beberapa orang yang mencarinya hingga ke Doyan, dengan ciri-ciri yang dijelaskan Yahya, tapi si penjual ikan itu tetap tidak ditemukan.
Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan istrinya meruncing. Istrinya, Lusiana (sekarang Mutmainnah, red), tetap ngotot untuk tidak memeluk Islam. Ia tetap bertahan pada agama yang dianut sebelumnya. “Malah saya dianggap sudah gila,” katanya. Tidak lama setelah itu, kata Yahya, tepatnya 17 Ramadan 1427 Hijriah atau tanggal 10 Oktober sekitar pukul 23.00 Wita. Ia antara sadar dengan tidak mengaku mimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas kursi. Sementara Yahya di lantai dengan posisi duduk bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu. “Saya dialog dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,” ujar Yahya mengisahkan.
Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya. Di tempat itulah, Yahya menengadah ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama berselang, dua perempuan masuk ke dalam. Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat api panas.
“Setelah saya sadar dari mimpi itu, seluruh badan saya, mulai dari ujung kaki sampai kepala berkeringat. Saya seperti orang yang kena malaria. Saya sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan. Tetap saja begitu,” cerita Yahya.
Sekitar dua jam dari peristiwa itu, di sebelah kamar, dia mendengar suara tangisan. Orang itu menangis terus seperti layaknya anak kecil. Yahya yang masih dalam kondisi panas-dingin, menghampiri suara tangisan itu. Ternyata, yang menangis itu adalah istrinya, Lusiana.
“Saya kaget. Kenapa istri saya tiba-tiba menangis. Saya tanya kenapa menangis. Dia tidak menjawab, malah langsung memeluk saya,” tutur Yahya.
Ternyata tangisan istri Yahya itu mengandung arti yang luar biasa. Ia menangis karena mimpi yang diceritakan suaminya kepadanya, sama dengan apa yang dimimpikan Mutmainnah. “Tadinya saya sudah hampir cerai dengan istri, karena dia tetap bertahan pada agama yang ia anut. Tapi karena mimpi itulah, malah akhirnya istri saya yang mengajak,” tandasnya.
Akhirnya, Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan A. Qomarun Shofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitu pun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Masuknya Yahya ke agama Islam, menimbulkan banyak interpretasi. Menurut Yahya, ada yang menyebut dirinya orang gila. Ada juga yang meragukannya, dan mungkin masih banyak interpretasi lain lagi tentang dirinya. “Tapi cukup saja sampai pada interpretasi, jangan lagi melebar ke yang lain,” pungkasnya.
***
Sabtu, 4 November 2006

Cerita Misteri Tengah Malam, NYATA


Melihat Peristiwa Di ‘Alam Gaib’
Bisakah kita melihat ‘makhluk’ dimensi lain? Bagaimana rupa mereka itu? Apakah mereka juga memakai kendaraan seperti kita? Apakah mereka juga bersosialisasi? Apakah mereka juga bisa terluka ?
Inilah sebuah peristiwa yang sangat unik. Bukan penggalan cerita televisi, yang lagi ‘musim’ menceritakan keberadaan alam gaib. Seperti sinetron Jinny oh Jinny, tuyul mbak yul, Jin dan Jun, atau sinetron sejenisnya….
Waktu itu sore hari, hujan sedang rintik-rintik membasahi bumi. Matahari sudah turun di ufuk barat, menunjukkan waktu maghrib hampir tiba. Para binatang ternak sudah masuk ke kandangnya masing-masing, bahkan yang namanya ayam, tidak berani lagi berkeliaran di pelataran karena matanya tidak lagi bisa melihat ketika senja telah tiba.


Para santri dan jamaah masjid keluar dari rumahnya untuk menuju masjid atau mushalla atau surau tempat mereka melakukan shalat berjamaah. Pada saat itu saya sedang berada di perjalanan. Kendaraan yang saya kemudikan melintasi sebuah daerah yang tidak asing bagi saya. Saya sering kali melalui jalan tengah kota.
Mobil bergerak perlahan, karena cuaca lagi remang-remang disertai hujan rintik. Di depan sebuah bangunan yang agak tua, tiba-tiba kipas pembersih kaca mobil sebelah kiri terlepas dan jatuh.
Maka dengan perlahan saya hentikan mobil. Kira-kira berjarak lima puluh meter ke depan. Saya pun mencari kipas yang terjatuh.
Anehnya, dalam waktu yang cukup lama, saya tidak juga menemukan kipasnya. Bahkan sampai berjalan dengan jongkok dalam jarak yang cukup jauh dari kejadian itu, tidak juga benda itu saya temukan.
Hari sudah mulai gelap. Suara adzan maghrib dari surau terdekat lamat-lamat sudah mulai menghilang. Mungkin, orang–orang di masjid sudah mulai melakukan shalat berjamaah.
Karena sampai jauh tidak juga saya temukan benda yang saya cari itu, maka dengan agak frustasi saya kembali ke tempat mobil yang saya hentikan itu.
Saya memutuskan balik ke mobil. Ketika berjalan ke arah mobil, dari arah belakang saya melaju sebuah mobil berwarna putih. Kira-kira hanya berjarak satu meter dari tempat saya berjalan.
Persis di samping saya, mobil putih itu menabrak dua orang yang lagi menyeberang jalan. Maka terjadilah peristiwa tabrakan itu dengan diikuti suara yang sangat keras.
Tentu saja saya terkejut. Kejadiannya sangat tiba-tiba. Saya saksikan semua kejadian itu dengan begitu jelas. Mobil berwarna putih itu berhenti sekitar satu meter dari tempat saya berdiri.
Yang tragis adalah, di bawah ban mobil depan masih tergeletak seorang wanita tua. Ia mengenakan kain panjang bermotif batik. Darah berceceran di sekitar tubuhnya. Sementara, seorang lelaki tua juga tergeletak di depan mobil dengan jarak sekitar dua meter dari mobil itu. Di dekat laki-laki itu terdapat keranjang yang berisi beberapa kain yang juga tercecer berserakan di tengah jalan. Sungguh pemandangan yang sangat menggiriskan hati di cuaca yang agak remang-remang.
Begitu paniknya saya menyaksikan kejadian itu. Tak ayal lagi saya berteriak minta bantuan orang-orang di sekitar. Saya bergegas menghentikan setiap mobil yang lewat agar menolongnya. Saya masih ingat bahwa mobil yang saya hentikan waktu itu, yang pertama kali lewat adalah mobil kijang warna biru metalik. Kemudian mobil taft warna hijau tua. Kemudian masih ada dua mobil lagi di belakangnya yang ikut berhenti.
Ketika saya menghentikan mobil taft warna hijau tua itu saya sempat memegang tangan seorang laki-laki yang duduk di kursi depan sebelah kiri, dan saya tarik dia supaya keluar dari mobilnya untuk menolong kecelakaan itu.
Bahkan saya sempat mencegat mobil angkutan umum di deretan paling belakang. Saya masuk ke dalam mobil angkutan itu. Di dalamnya banyak sekali penumpang duduk berjubel. Saya minta tolong pada mereka, tetapi para penumpang itu tidak memperdulikan saya, mereka hanya berdiam diri tanpa komentar apa-apa…..
Sayapun turun dari angkot itu dan saya bergegas lagi menuju ke tempat kecelakaan yang jaraknya hanya beberapa meter. Saya berjalan agak cepat kearah kejadian dengan menerobos keramaian orang-orang yang berkerumun. Sambil sesekali menoleh kearah belakang, kalau-kalau ada bantuan lain yang datang menolong.
Ketika sampai di titik kejadian, setelah melewati kerumunan banyak orang, saya menjadi terbengong dan terpaku. Ternyata orang yang tertabrak itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Tidak ada darah. Tidak ada keranjang. dan tidak ada pakaian yang tercecer.
Saya menoleh ke arah mobil warna putih itu. Ternyata mobil itu juga tidak ada. Mobil kijang biru, juga tidak ada. Mobil taft juga tidak ada. Termasuk angkutan umum yang disesaki penumpang…
Saya pun menoleh ke tempat orang-orang yang berkerumun. Ah, mereka juga tidak ada semuanya…. Keadaan di jalan itu sunyi senyap. Tak ada seorangpun yang berdiri disitu. Tak ada sebuah pun mobil yang lewat. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan baru terjadi sebuah peristiwa. Saya terkesiap, tidak mampu berkata-kata. Apa sebenarnya yang sedang terjadi …?
Di tengah-tengah kondisi hati yang berkecamuk, saya melihat di dekat kejadian itu ada sebuah warung kecil. Di dalamnya ada seorang bapak tua yang berjualan rokok. Dia menggunakan ikat kepala, layaknya orang yang berasal dari daerah jawa tengah. Orang tua itu sedang asyik mengisap rokoknya, sambil melayangkan pandangannya lurus-lurus kedepan, seperti orang yang lagi melamun.
Saya dekati bapak tua itu, dan saya pun bertanya kepadanya : “…Pak, kemana orang-orang itu semua, bapak melihat kejadian tadi? ‘Orang tua itu tidak sedikit pun menoleh ke arah saya. Tapi ia menjawab: kejadian apa? Saya sejak tadi di sini tidak ada kejadian apa-apa…! “
Bulu kuduk saya berdiri, mendengar jawaban itu. Saya usap kedua mata saya, saya cubit lengan saya. Saya tidak sedang bermimpi. Tapi saya baru saja menyaksikan suatu peristiwa yang luar biasa.
Akhirnya dengan perasaan yang tidak karuan, saya cepat-cepat pulang menuju rumah. Saya masih penasaran. Keesokan harinya pagi-pagi sekali saya menuju ke tempat kejadian itu untuk mencari kembali kipas kaca mobil yang terlepas tadi malam. Sekalian sambil ingin menyaksikan ulang bekas peristiwa tadi malam. Sesampai di tempat kejadian itu saya bertambah merinding…!
Ternyata, selain kipas mobil tidak saya temukan, satu lagi yang membuat saya termangu adalah, di tempat itu ternyata sunyi sekali. Tidak ada seorang pun yang berjualan, tidak ada bekas-bekas kecelakaan, bahkan penjual rokok beserta warungnya pun tidak ada …!
Saya tetap penasaran. Saking tidak kuatnya menahan gejolak hati, keesokan harinya saya bercerita kepada beberapa orang teman dekat.
Satu hal lagi yang membuat bulu kuduk menjadi berdiri…!
Ketika saya bercerita tentang hal itu, ada seseorang yang memberikan kesaksiannya. Ia pernah diberi tahu oleh orang tuanya, bahwa di tempat kejadian yang saya ceritakan itu memang pernah terjadi peristiwa yang persis seperti apa yang saya lihat itu. Tetapi katanya, peristiwa itu sudah terjadi sekitar dua belas tahun yang lalu…. Subhaanallah! Mendengar kesaksian itu semua orang saling pandang….! Berbagai perasaan berkecamuk jadi satu. Antara percaya dan tidak percaya. Antara heran dan penasaran.
Ada satu lagi yang lebih aneh, ternyata penjual rokok beserta warungnya itu juga misterius. Ia tidak mengetahui kalau ada kejadian yang `begitu hebat’ di dekatnya! Berarti antara penjual rokok dan kecelakaan itu terjadi pada dua dunia yang berbeda, sebab mereka tidak saling mengetahui….
Pembaca, dari kejadian itu, apa yang terpikir di benak kita? Semoga kita semakin mengakui bahwa betapa kecilnya diri kita ini.
Ada satu kesimpulan menarik darinya, yaitu ternyata ada dunia lain yang sedang berlangsung di samping dunia kita ini. Allah Swt telah sedikit membuka tabir tentang rahasia alam ciptaanNya yang luar biasa itu kepada kita semua.
Bahwa di balik dunia kita, ternyata memang ada suatu kehidupan lain. Bahwa kehidupan itu, satu dengan lainnya, berada pada tingkatan atau pada dimensi yang berbeda. Sehingga penjual rokok yang penuh misteri itupun tidak mengetahui terjadinya kecelakaan yang ada di dekatnya.
Antara peristiwa kecelakaan, dengan penjual rokok itu, terpisah oleh sebuah tabir. Saat saya menyaksikan kejadian itu, rupanya Allah sedang menyingkap tabir itu sedikit, sehingga saya bisa ‘menonton’ dunia yang tidak sama secara bersamaan di waktu maghrib itu….
Terjadi adanya relatifitas waktu antara kejadian yang saat itu saya saksikan dengan kejadian sesungguhnya, yang katanya peristiwa itu terjadi sudah dua belas tahun yang telah lalu.(…wallahu ‘alam)
Waktu maghrib adalah waktu khusus yang mungkin harus diperhatikan oleh setiap manusia. Saat itu matahari telah turun, dimana akan terjadi pergantian dari siang menuju malam. Waktu semacam itu oleh agama kita disebut waktu maghrib, yang perlu sekali pada saat itu manusia menyembah dan mengagungkan Tuhannya. Allaahu Akbar..!
Dengan mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, membuktikan bahwa manusia tak mempunyai daya apa-apa. Saya jadi teringat petuah para orang tua kepada anak-anaknya di zaman dahulu. Jika waktu senja telah datang, jika waktu shalat maghrib telah tiba, janganlah lagi ada yang diluar rumah…masuklah ke dalam rumah, cepat ambil air wudhu’ untuk melakukan shalat maghrib dalam rangka mengabdi dan menyembah kepada Tuhannya langit dan bumi ini.
Semoga dari peristiwa aneh tersebut, kita dapat mengambil positifnya. Semoga kita bertambah yakin akan datangnya hari perhitungan, yang akan terjadi pada dunia lain setelah terjadinya hari berbangkit kelak.
Semoga semua itu akan menjadikan kita semakin yakin akan Kekuasaan Allah yang tiada terhingga. Dan semoga menjadikan kita semua lebih berhati-hati dalam menjalani hidup ini… Insya Allah..
***

Gambar Keren (Tipuan Mata)

 Sebenarnya mata manusia secara alamiah mengalami penipuan terhadap otak, jika anda tidak percaya silahan dicoba pada gambar-gambar aneh ini,
1. Apakah ini adalah gambar kapal laut atau pilar?
 refleksi-mata-1

2. Apakah mereka adalah penonton atau gedung?
 refleksi-mata-2
3. Berapa banyak kuda yang bisa anda temukan? Jika mata anda cukup tajam, anda seharusnya menemukan 7.
 refleksi-mata-3
4. Berapa banyak orang dalam gambar ini?
 refleksi-mata-4
5. Cincin yang mustahil
 refleksi-mata-5
6. Karpet hidup
 refleksi-mata-6
7. Air terjun atau manusia terjun?
 refleksi-mata-7
8. Ada lima ekor rusa yang bersembunyi di hutan… Bisakah anda menemukannya?
 refleksi-mata-8
9. Berapa pilar yang ada, tiga atau dua????????? Perhatikan pilar tengah. Dimanakah ujungnya?
 refleksi-mata-9
10. Bisakah anda menemukan empat orang dalam gambar?
 refleksi-mata-10
11. Siapakah yang tertinggi? Percaya atau tidak, ketiganya sama tinggi!
 refleksi-mata-11
12. Sebuah wajah? … atau sebuah kata ‘liar’?
 refleksi-mata-12
13. Apa yang anda lihat? Bisakah anda melihat kata “LIFT”? Atau hanya sebuah gambar kotak-kotak hitam tanpa makna?
 refleksi-mata-13
14. Temukanlah wajah-wajah dalam gambar ini:
Ada sebelas wajah dalam gambar. Bisakah anda menemukan semuanya?
Orang normal akan menemukan empat atau lima.
Jika anda menemukan 8, anda memiliki tingkat ketelitian lebih dari orang normal.
Jika anda menemukan 9, anda memiliki tingkat ketelitian diatas rata-rata.
Jika anda menemukan 10, anda sangat teliti.
Jika anda menemukan 11, anda luar biasa teliti!
refleksi-mata-14
 15. Fokuskan pandangan mata anda pada titik di tengah lingkaran, lalu gerakkan kepala anda maju mundur. Aneh, bukan?
refleksi-mata-15
16. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Apakah panjang ketiga garis itu berbeda? Semua itu ternyata hanya ilusi mata.
ilusi-garis
17. Coba lihat dari dekat gambar ini, dan ingat gambar tersebut, lalu coba berdiri dari komputer dan mundur 3-4 langkah, lihat kembali gambar tersebut..  aneh ya?!
tipuan-mata-23
tipuan-mata-24
18. Gambarnya berdenyut-denyut.
tipuan-mata-14
19. Berapa titik hitamnya?
tipuan-mata-15
20. Ada tangga melayang?
 tipuan-mata-16
21. Spiral? Anda pasti mengira gambar ini adalah gambar spiral, ups.. tunggu dulu coba jari anda menelusuri salah satu garis melingkar, nah apakah anda masih bersikeras mengatakan gambar ini adalah gambar spiral?
tipuan-mata-17
22. Apa yang anda lihat ? Apakah gambar kelihatan berputar?? Mata anda benar-benar tidak jujur, karena gambar ini sebenarnya diam. Kalau tidak percaya perhatikan dengan fokus salah satu lingkaran saja, apakah berputar?
tipuan-mata-19
23. Garis-garis horizontalnya mencong-mencong……………. Coba teliti lagi..!
tipuan-mata-20
24. Bergerakkah gambar ini?
tipuan-mata-22
tipuan-mata-21

Amung

Label